Show simple item record

dc.contributor.advisorSuyoso, Hernu
dc.contributor.advisorUtami, Nanin Meyfa
dc.contributor.authorPRANADIARSO, TEDY
dc.date.accessioned2017-11-16T03:53:53Z
dc.date.available2017-11-16T03:53:53Z
dc.date.issued2017-11-16
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/83273
dc.description.abstractPerkembangan teknologi dalam bidang konstruksi beton saat ini sudah meningkat dengan pesat, baik dari segi desain maupun metode-metode konstruksi yang dilakukan. Dalam pekerjaan konstruksi beton, pemadatan atau vibrasi beton adalah pekerjaan yang mutlak harus dilakukan untuk suatu pekerjaan struktur beton bertulang konvensional. Pada berbagai kasus perbaikan struktur, yaitu dengan menambah lapisan beton baru (overlay) sering mengalami kesulitan dalam pengerjaannya. Hal ini dikarenakan sempitnya ruangan, sehingga penambahan beton baru dengan beton konvensional menjadi sulit untuk dipadatkan dan pada akhirnya tidak dapat menghasilkan kualitas yang optimal. Berdasarkan penjelasan di atas akan lebih menguntungkan apabila digunakan beton yang mampu mengalir, memadat dan merata dengan memanfaatkan berat sendirinya. Salah satunya adalah menggunakan Self Compacting Concrete (SCC). Self Compacting Concrete (SCC) merupakan sebuah aplikasi dalam dunia teknologi beton. Beton ini mulai berkembang di Jepang pada awal tahun 80an dan sukses menghasilkan prototype pada tahun 1988. Pada penerapannya, Self Compacting Concrete (SCC) ini akan menghasilkan beton yang memiliki keunggulan Flowability, Passingability, Fillingability, dan mampu meningkatkan kuat tekan beton. Namun, untuk meningkatkan Flowability Self Compacting Concrete (SCC) perlu adanya inovasi material pada campuran beton. Salah satunya yaitu penggunaan limbah plastik PET. Selain penambahan limbah plastik PET juga dilakukan pemanasan pada beton yang sudah mengeras dan berumur 28 hari. Treatment bertujuan untuk melihat karakteristik beton pasca pemanasan. Dari hasil pengujian, didapat hasil uji slump flow menunjukkan bahwa pemberian plastik PET pada campuran beton dapat meningkatkan flowability beton hingga 50,6%. Sementara kuat tekan beton maksimum terjadi pada campuran PET 2,5% sebesar 62,27 MPa. Kemudian, kuat tarik belah beton maksimum terjadi pada campuran PET 7,5% sebesar 5,41 MPa. Modulus elastsisitas beton maksimum terjadi pada campuran PET 0% sebesar 38,46 GPa. Beton campuran plastik PET ini lebih cocok diaplikasikan pada konstruksi yang menerima gaya tarik lebih besar daripada gaya tekan. Untuk hasil uji analisa SEM (Scanning Electrone Microscope) menunjukkan bahwa plastik PET tidak dapat tercampur secara sempurna dengan campuran semen, pasir, air, dan kerikil. Setelah pemanasan 600oC selama 2 jam plastik PET meleleh dan meninggalkan rongga. Dari rongga tersebut menyebabkan penurunan kualitas beton.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKARAKTERISTIK SCC (SELF COMPACTING CONCRETE)en_US
dc.subjectCAMPURAN LIMBAH PLASTIK PETen_US
dc.subjectPASCA PEMANASANen_US
dc.titleKARAKTERISTIK SCC (SELF COMPACTING CONCRETE) DENGAN CAMPURAN LIMBAH PLASTIK PET (POLYETHYLENE TEREPHTALATE) PASCA PEMANASANen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record