Show simple item record

dc.contributor.advisorPraharani, Depi
dc.contributor.advisorPurwanto
dc.contributor.authorPawestri, Rahajeng Intan
dc.date.accessioned2017-11-06T04:19:23Z
dc.date.available2017-11-06T04:19:23Z
dc.date.issued2017-11-06
dc.identifier.nimNIM 131610101030
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/83033
dc.description.abstractDi masa modern saat ini penyakit gigi dan mulut masih banyak dikeluhkan oleh mayoritas masyarakat Indonesia dan 62,4% menyatakan terganggunya pekerjaan, kegiatan sekolah dan aktivitas sehari-harinya akibat penyakit gigi dan mulut. Penyakit gigi dan mulut yang banyak dikeluhkan selain karies gigi adalah penyakit periodontal. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit periodontal penduduk Indonesia sebesar 23,4% pada tahun 2008 dan meningkat menjadi 25,9% pada tahun 2013. Penyebab penyakit periodontal dapat dibagi menjadi dua yaitu penyebab primer dan sekunder. Penyebab primer dari penyakit periodontal adalah plak gigi. Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi atau permukaan keras dalam rongga mulut termasuk restorasi tetap dan lepasan. Plak gigi disusun oleh sekitar 70-80% mikroorganisme baik Gram positif maupun Gram negatif. Pada saat fase pematangan plak, komposisi bakteri Gram negatif meningkat salah satunya yaitu P. gingivalis. P. gingivalismampu menghasilkan kolagenase, endotoksin, fibrinolisin, fosfolipase yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada imunoglobulin sehingga sistem imun pada jaringan pendukung gigi juga ikut terganggu. Plak gigi dapat dibersihkan secara mekanis maupun kimiawi. Pembersihan secara mekanis yaitu dengan menyikat gigi secara teratur merupakan cara yang paling efektif. Sedangkan pembersihan secara kimiawi yaitu dengan menggunakan obat kumur yang bersifat membantu dalam membersihkan plak. Salah satu unsur yang penting dalam obat kumur tersebut adalah bahan antibakteri. Bahan ini digunakan untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri dalam rongga mulut. Saat ini bahan antibakteri yang digunakan dalam obat kumur masih bersifat sintetis yang tentunya memiliki efek samping pada penggunaan jangka panjang. Oleh karena itu, para produsen obat kumur mulai menggunakan bahan alami sebagai pengganti bahan sintetis yang dipercaya tidak memiliki efek samping bagi tubuh manusia. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai antibakteri adalah daun kopi robusta. Karena di dalam daun kopi robusta terkandung senyawa-senyawa aktif seperti alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol dan mangiferin yang diketahui memiliki sifat antibakteri. Untuk mengoptimalkan kerja dari senyawa aktif di dalam daun kopi robusta, perlu dilakukan suatu proses ektraksi salah satunya yaitu ekstrak kering beku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak kering beku daun kopi robusta terhadap P. gingivalis.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectDAUN KOPI ROBUSTAen_US
dc.titleDAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK KERING BEKU DAUN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP Porphyromonas gingivalisen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record