Show simple item record

dc.contributor.advisorKamsyakawuni, Ahmad
dc.contributor.advisorKusbudiono
dc.contributor.authorRahmawati, Rizka
dc.date.accessioned2017-11-01T08:32:34Z
dc.date.available2017-11-01T08:32:34Z
dc.date.issued2017-11-01
dc.identifier.nim131010101028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82966
dc.description.abstractDi era yang terus berkembang ini, teknologi informasi juga ikut berkembang. Banyak kegiatan manusia yang dibantu dengan teknologi informasi, misalnya saja bertransaksi, berbisnis, atau bertukar pesan yang tentunya membutuhkan keamanan agar data informasi tidak diketahui oleh sembarang orang. Untuk itu dibutuhkan suatu teknik penyembunyian data yang disebut dengan kriptografi. Dalam kriptografi sendiri, terdapat beberapa macam algoritma diantaranya yang cukup terkenal adalah Vigenere Cipher. Vigenere Cipher merupakan algoritma polyalphabetic dengan kunci simetris. Kunci pada algoritma vigenere berulang hingga panjangnya sama dengan plaintext. Namun perulangan kunci tersebut menyebabkan algoritma vigenere cipher dapat dipecahkan. Selain itu karakter yang dapat digunakan pada vigenere cipher berbatas pada huruf alfabet saja. Untuk mengatasi kelemahan ini, akan digunakan kunci baru yang dibentuk dari proses enkripsi kunci mengunakan algoritma Caesar Cipher, Vigenere Cipher, dan Hill Cipher. Selain itu untuk meningkatkan keamanan data, proses enkripsi plaintext akan digabungkan dengan algoritma Hill Cipher. Pada penelitian ini, data yang akan digunakan yaitu data teks yang termasuk dalam ASCII Printable Character. Proses enkripsi dilakukan dengan membagi Plaintext menjadi plaintext ganjil dan plaintext genap. Plaintext ganjil akan dienkripsi dengan Vigenere Cipher sedangkan plaintext genap akan dienkripsi dengan Hill Cipher. Kunci yang digunakan yaitu final key yang dibentuk dengan menggunakan algoritma Caesar Cipher, Vigenere Cipher, dan Hill Cipher. Final Key tersebut akan digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi. Hasil dari proses enkripsi kedua algoritma tersebut digabungkan kembali menjadi ciphertext. Proses enkripsi mengasilkan karakter ciphertext yang acak dan tidak memiliki perulangan karakter. Selain itu, analisis frekuensi dan metode kasiski tidak mampu memecahkan kunci bahkan plaintext dari metode yang diajukan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectVIGENERE CIPHERen_US
dc.subjectHILL CIPHERen_US
dc.subjectPLAINTEXTen_US
dc.titlePENGGABUNGAN VIGENERE CIPHER DENGAN HILL CIPHER PADA PENGKODEAN PLAINTEXT DENGAN KUNCI BERTAHAPen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record