Show simple item record

dc.contributor.authorDian Retno Palupi
dc.date.accessioned2013-12-12T01:34:47Z
dc.date.available2013-12-12T01:34:47Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.nimNIM092210101068
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8295
dc.description.abstractRINGKASAN Sintesis 1-(3,4-diklorobenzoiloksimetil)-5-fluorourasil sebagai Upaya Pengembangan Obat Kanker; Dian Retno Palupi; 092210101068; 2013; 55 halaman; Fakultas Farmasi Universitas Jember. 5-fluorourasil (5-FU) merupakan obat kanker golongan antimetabolit, yang merupakan salah satu agen antikanker poten untuk kanker payudara, kolorektal, dan gastrik. Dari beberapa penelitian sebelumnya, beberapa seri dari 5FU yang berupa penggabungan 5-FU dengan asam amino, peptida, fosfolipid, ester, dan polimer dimana posisi N-1 dan atau N-3 pada 5-FU merupakan posisi substituen yang menunjukkan peningkatan sifat farmakologi dan farmakokinetik (Tian et al., 2007). Salah satu senyawa turunan 5-Fluorourasil yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah senyawa 1-(3,4-diklorobenzoiloksimetil)-5 fluorourasil yang merupakan suatu senyawa ester. Senyawa ini terbentuk melalui reaksi benzoilasi dengan benzoil klorida. Sintesis senyawa 1-(3,4diklorobenzoiloksimetil)-5 fluorourasil dilakukan melalui substitusi alkil, benzena, ester, dan substituen kloro (Cl) pada posisi 3 dan 4. Sintesis senyawa 1(3,4-diklorobenzoiloksimetil)-5 fluorourasil terjadi melalui dua tahapan. Tahap pertama yaitu 5-fluorourasil direaksikan dengan formaldehid membentuk 1hidroksimetil-5-fluorourasil, tahap pertama ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Tian et al. (2007), kemudian tahap kedua yaitu senyawa 1hidroksimetil-5-fluorourasil direaksikan dengan benzoil klorida untuk membentuk ester 1-(3,4-diklorobenzoiloksimetil)-5 fluorourasil melalui reaksi adisi nukleofilik. Tahap kedua ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Puspaningtyas (2011). Penelitian ini diawali dengan optimasi kondisi sintesis. Kondisi sintesis yang dioptimasi diantaranya, optimasi eluen dan optimasi waktu reaksi pada tahap 2. Eluen yang digunakan dalam optimasi eluen yaitu campuran heksan p.a dengan aseton p.a dengan perbandingan 7 : 3 dan 6 : 4. Berdasarkan nilai resolusi, ix didapatkan bahwa eluen dengan perbandingan 6 : 4 memberikan nilai resolusi lebih dari 1 sehingga eluen tersebut yang dipilih. Optimasi waktu reaksi berdasar pada keberadaan noda bahan awal, substituen, dan produk. Berdasarkan hasil optimasi, bahan awal tidak dapat habis sehingga untuk pemilihan waktu reaksi berdasarkan pada perbandingan luas area kromatogram bahan awal dengan produk. Waktu reaksi optimum yang didapatkan yaitu pada 17 jam reaksi. Metode yang digunakan dalam optimasi waktu reaksi adalah metode icebath. Metode ini berbeda dengan metode yang digunakan oleh Puspaningtyas (2011). Hal ini dikarenakan substituen yang digunakan yaitu 3,4-diklorobenzoilklorida dimana memiliki elektronegatifitas yang besar yang apabila dalam keadaan panas akan membuat sulit terbentuknya senyawa produk. Setelah dilakukan optimasi kondisi sintesis, maka dilakukan sintesis 1(3,4-diklorobenzoiloksimetil)-5-fluorourasil. Selanjutnya hasil sintesis dimurnikan menggunakan kromatografi kolom. Hasil kromatografi kolom yang diduga merupakan senyawa produk selanjutnya diidentifikasi menggunakan H-NMR 500 MHz dan FTIR KBr. Hasil spektra H-NMR 500 MHz menunjukkan bahwa senyawa produk benar merupakan senyawa 1-(3,4-diklorobenzoiloksimetil)-5fluorourasil dengan jumlah atom hidrogen sebanyak 11 buah. Jumlah atom hidrogen pada senyawa hasil seharusnya 7 buah. Kelebihan atom hidrogen disebabkan oleh ketidakstabilan senyawa hasil sintesis sehingga sebagian senyawa kembali ke bentuk benzoatnya. Ketidakstabilan ini dikarenakan kondisi hasil sintesis yang berubah-ubah selama proses analisis. Identifikasi dengan FTIR mendukung hasil H-NMR. Spektra FTIR menunjukkan senyawa hasil sintesis merupakan senyawa 1-(3,4diklorobenzoiloksimetil)-5-fluorourasil dimana gugus-gugus fungsinya mendukung identitas struktur NMR. Organoleptis senyawa hasil yaitu serbuk berwarna putih. Senyawa hasil memiliki jarak titik leleh sebesar 184-186 C. Berdasarkan hal diatas maka dapat disimpulkan bahwa senyawa 1-(3,4diklorobenzoiloksimetil)-5-fluorourasil dapat disintesis melalui alkilasi dan benzoilasi meskipun tidak murni.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092210101068;
dc.subjectObat Kankeren_US
dc.titleSINTESIS 1-(3,4-DIKLOROBENZOILOKSIMETIL)-5FLUOROURASIL SEBAGAI PENGEMBANGAN OBAT KANKERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record