dc.description.abstract | Resin komposit merupakan bahan restorasi gigi yang banyak digunakan
untuk menggantikan struktur gigi yang hilang serta memodifikasikan warna dan
kontur gigi dengan tujuan estetik. Resin komposit memiliki sifat mekanis dan sifat
estetis yang baik. Selain keuntungan estetik dan mekanik, resin komposit juga
dapat dimanfaatkan bagi ilmu forensik. Pada kasus identifikasi korban, bahan
restorasi dapat digunakan sebagai data post mortem karena restorasi gigi
merupakan bagian perawatan gigi yang tidak mudah hancur, tahan terhadap
trauma mekanis, kimia serta tahan terhadap panas. Restorasi gigi memiliki bentuk
ciri khas tersendiri dan tidak dimiliki kesamaan pada setiap inividu, sehingga
dapat membantu mempercepat proses identifikasi korban.
Tujuan dilakukannya penilitian ini adalah (1) untuk mengetahui perubahan
warna pada inlay komposit microhybrid dan nanofiller apabila terpapar suhu
panas yang tinggi; (2) untuk mengetahui perubahan berat pada inlay komposit
microhybrid dan nanofiller apabila terpapar suhu panas yang tinggi serta; (3)
untuk mengetahui perbedaan perubahan warna dan berat antara inlay komposit
microhybrid dan inlay komposit nanofiller apabila terpapar suhu panas yang
sama.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratoris
dengan menggunakan rancangan the post test only control group design. Sampel
penelitian adalah inlay komposit microhybrid dan inlay komposit nanofiller yang
dibuat dalam bentuk tabung dengan ukuran yang sama yaitu diameter 3mm dan
panjang 2mm. Masing-masing inlay komposit dibagi menjadi 3 kelompok sehingga didapatkan 6 kelompok sampel. Kelompok pertama dari masing-masing
inlay komposit dipanaskan pada suhu 30o - 319oC, kelompok kedua dipanaskan pada suhu 30o - 412 oC dan kelompok ketiga dipanaskan pada suhu 30o - 800 oC.
Apabila sampel telah dipanaskan, penelitian dilanjutkan dengan pemeriksaan
perubahan warna dan perubahan berat. Pemeriksaan perubahan warna dilakukan
secara visual terlebih dahulu sebelum dilakukan pemeriksaan dengan shade guide
Vitapan Classical (3M ESPE Filtek). Pemeriksaan perubahan berat akan
dilakukan dengan mengunakan alat khusus yaitu timbangan digital.
Data hasil penelitian dari perubahan berat pada kelompok sampel dilakukan
uji normalitas dan uji homogenitas menggunakan Kolomogrov-Smirnov dan Leven
test. Hasil menunjukkan bahwa data penelitian terdistribusi normal dan homogen.
Oleh karena itu dilanjutkan dengan uji two way anova. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan perubahan berat inlay komposit microhybrid dan nanofiller setelah
pemanasan. Setelah pemanasan pada suhu 30o - 319oC, inlay komposit nanofiller
mengalami pengurangan berat rata-rata sebesar 4,14% sedangkan komposit
microhybrid mengalami pengurangan berat rata-rata sebesar 2,51%. Setelah
pemanasan pada suhu 30o - 412oC, inlay komposit nanofiller mengalami
pengurangan berat rata-rata sebesar 14,78% sedangkan inlay komposit
microhybrid mengalami pengurangan berat rata-rata sebesar 11,85%. Setelah
pemanasan pada suhu 30o - 800oC, inlay komposit nanofiller mengalami pengurangan berat rata-rata sebesar 14,78% sedangkan inlay komposit
microhybrid mengalami pengurangan berat rata-rata sebesar 11,85%. Setelah
pemanasan pada suhu 30o - 800oC, inlay komposit nanofiller mengalami
pengurangan berat rata-rata sebesar 23,48% sedangkan inlay komposit
microhybrid mengalami pengurangan berat rata-rata sebesar 20,13%.
Untuk menguji perubahan warna yang terjadi, data dianalisis secara
deskriptif karena hasil data berupa data kualitatif. Setelah pemanasan pada suhu
30o - 319oC, kedua inlay komposit mengalami perubahan warna yaitu menjadi
warna cokelat kekuninang. Setelah pemanasan pada suhu 30o - 412oC, kedua inlay
komposit mengalami perubahan warna yaitu menjadi warna hitam. Setalah
pemanasan pada suhu 30o - 800oC, kedua inlay komposit mengalami perubahan
warna yaitu menjadi warna putih. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa inlay komposit microhybrid, dan inlay komposit nanofiller mengalami pengurangan
berat yang lebih besar daripada inlay komposit microhybrid. | en_US |