Show simple item record

dc.contributor.advisorNovita, Masniari
dc.contributor.advisorApriyono, Dwi Kartika
dc.contributor.authorNirina, Rakotoarison Joary
dc.date.accessioned2017-10-30T07:20:18Z
dc.date.available2017-10-30T07:20:18Z
dc.date.issued2017-10-30
dc.identifier.nim121610101110
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82885
dc.description.abstractResin komposit merupakan bahan restorasi gigi yang banyak digunakan untuk menggantikan struktur gigi yang hilang serta memodifikasikan warna dan kontur gigi dengan tujuan estetik. Resin komposit memiliki sifat mekanis dan sifat estetis yang baik. Selain keuntungan estetik dan mekanik, resin komposit juga dapat dimanfaatkan bagi ilmu forensik. Pada kasus identifikasi korban, bahan restorasi dapat digunakan sebagai data post mortem karena restorasi gigi merupakan bagian perawatan gigi yang tidak mudah hancur, tahan terhadap trauma mekanis, kimia serta tahan terhadap panas. Restorasi gigi memiliki bentuk ciri khas tersendiri dan tidak dimiliki kesamaan pada setiap inividu, sehingga dapat membantu mempercepat proses identifikasi korban. Tujuan dilakukannya penilitian ini adalah (1) untuk mengetahui perubahan warna pada inlay komposit microhybrid dan nanofiller apabila terpapar suhu panas yang tinggi; (2) untuk mengetahui perubahan berat pada inlay komposit microhybrid dan nanofiller apabila terpapar suhu panas yang tinggi serta; (3) untuk mengetahui perbedaan perubahan warna dan berat antara inlay komposit microhybrid dan inlay komposit nanofiller apabila terpapar suhu panas yang sama. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratoris dengan menggunakan rancangan the post test only control group design. Sampel penelitian adalah inlay komposit microhybrid dan inlay komposit nanofiller yang dibuat dalam bentuk tabung dengan ukuran yang sama yaitu diameter 3mm dan panjang 2mm. Masing-masing inlay komposit dibagi menjadi 3 kelompok sehingga didapatkan 6 kelompok sampel. Kelompok pertama dari masing-masing inlay komposit dipanaskan pada suhu 30o - 319oC, kelompok kedua dipanaskan pada suhu 30o - 412 oC dan kelompok ketiga dipanaskan pada suhu 30o - 800 oC. Apabila sampel telah dipanaskan, penelitian dilanjutkan dengan pemeriksaan perubahan warna dan perubahan berat. Pemeriksaan perubahan warna dilakukan secara visual terlebih dahulu sebelum dilakukan pemeriksaan dengan shade guide Vitapan Classical (3M ESPE Filtek). Pemeriksaan perubahan berat akan dilakukan dengan mengunakan alat khusus yaitu timbangan digital. Data hasil penelitian dari perubahan berat pada kelompok sampel dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas menggunakan Kolomogrov-Smirnov dan Leven test. Hasil menunjukkan bahwa data penelitian terdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu dilanjutkan dengan uji two way anova. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perubahan berat inlay komposit microhybrid dan nanofiller setelah pemanasan. Setelah pemanasan pada suhu 30o - 319oC, inlay komposit nanofiller mengalami pengurangan berat rata-rata sebesar 4,14% sedangkan komposit microhybrid mengalami pengurangan berat rata-rata sebesar 2,51%. Setelah pemanasan pada suhu 30o - 412oC, inlay komposit nanofiller mengalami pengurangan berat rata-rata sebesar 14,78% sedangkan inlay komposit microhybrid mengalami pengurangan berat rata-rata sebesar 11,85%. Setelah pemanasan pada suhu 30o - 800oC, inlay komposit nanofiller mengalami pengurangan berat rata-rata sebesar 14,78% sedangkan inlay komposit microhybrid mengalami pengurangan berat rata-rata sebesar 11,85%. Setelah pemanasan pada suhu 30o - 800oC, inlay komposit nanofiller mengalami pengurangan berat rata-rata sebesar 23,48% sedangkan inlay komposit microhybrid mengalami pengurangan berat rata-rata sebesar 20,13%. Untuk menguji perubahan warna yang terjadi, data dianalisis secara deskriptif karena hasil data berupa data kualitatif. Setelah pemanasan pada suhu 30o - 319oC, kedua inlay komposit mengalami perubahan warna yaitu menjadi warna cokelat kekuninang. Setelah pemanasan pada suhu 30o - 412oC, kedua inlay komposit mengalami perubahan warna yaitu menjadi warna hitam. Setalah pemanasan pada suhu 30o - 800oC, kedua inlay komposit mengalami perubahan warna yaitu menjadi warna putih. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa inlay komposit microhybrid, dan inlay komposit nanofiller mengalami pengurangan berat yang lebih besar daripada inlay komposit microhybrid.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectInjayen_US
dc.subjectMicrohybriden_US
dc.subjectNanofilleren_US
dc.subjectSuhu Tinggien_US
dc.subjectResinen_US
dc.titlePERUBAHAN WARNA DAN BERAT INLAY KOMPOSIT MICROHYBRID DAN NANOFILLER AKTIVASI SINAR TAMPAK AKIBAT SUHU TINGGIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record