dc.description.abstract | Penggunaan material baja dalam jumlah besar pada berbagai aplikasi teknik
mengindikasikan bahwa material baja sampai saat ini belum tergantikan oleh jenis
material lainnya. Baja memiliki spektrum sifat yang begitu luas, mampu untuk
ditingkatkan sifat-sifatnya dengan berbagai rekayasa mulai dengan pembentukan
paduan, pengerjaan panas dan pengerjaan dingin hingga dengan perlakuan panas. Salah
satu bentuk penggunaan baja yang banyak dipakai adalah baja dalam bentuk pipa baja.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui hubungan antara struktur mikro
dengan laju korosi. Sehingga perlu adanya treatment untuk mengontrol perubahan
struktur mikro pada baja tersebut. Salah satu treatment tersebut adalah proses perlakuan
panas. Selain digunakan untuk memperbaiki diharapkan nantinya perlakuan panas
menjadi salah satu metode alternatif untuk memperkuat corrosive resistance suatu
material dengan memperbaiki bentuk, ukuran, jenis pada struktur mikronya
Pada penelitian ini tahap pertama yang dilakukan adalah membuat spesimen dari
pipa baja karbon rendah A53 grade B berukuran 20 mm x 20 mm. spesimen tersebut
selanjutnya di bersihkan dan dimasukkan ke dalam furnace bersuhu 900OC selama 20
menit, 40 menit, 60 menit, 80 menit dan 100 menit yang merupakan variasi untuk
mengetahui holding time mana yang paling efisien. Spesimen didinginkan di udara
bebas bersuhu kamar 24OC sebelum dikorosikan dalam media lumur selama 40 hari,
dengan interval pengujian korosi setiap 8 hari sekali.
Laju korosi ditentukan menggunakan metode weight loss (ASTM G-1) dengan
cara menghitung selisih pengurangan massa yang terjadi pada spesimen sebelum
terkorosi dan setelah terkorosi. Pengurangan massa yang terjadi pada spesimen
ditentukan dengan cara menimbang material menggunakan timbangan digital excellent
scale yang mempunyai ketilitian 0,0001 gr.
Hasil dari penelitian menunjukkan, spesimen tanpa perlakuan yang dikorosikan
selama 40 hari sebesar 4.69 x10-3 mmpy. Sedangkan spesimen dengan perlakuan
memiliki kecenderungan laju korosi yang menurun. Spesimen dengan holding time 20
menit yang dikorosikan selama 40 hari sebesar 2.23 x10-3 mmpy. Spesimen dengan
holding time 40 menit yang dikorosikan selama 40 hari sebesar 1.91 x10-3 mmpy.
Spesimen dengan holding time 60 menit yang dikorosikan selama 40 hari sebesar 1.64
x10-3 mmpy. Spesimen dengan holding time 80 menit yang dikorosikan selama 40 hari
sebesar 1.26 x10-3 mmpy. Dan Spesimen dengan holding time 100 menit yang
dikorosikan selama 40 hari sebesar 1.26 x10-3 mmpy.
Pada proses pengamatan visual terlihat bercak kecoklatan yang menyebar di
seluruh permukaan spesimen. Bercak kecoklatan ini adalah korosi yang terjadi pada
pipa baja karbon A53. Namun, seiring dengan semakin lamanya proses holding time
yang diberikan pada spesimen, bercak kecoklatan semakin tidak merata. Sedangkan
pada pengamatan foto mikro, terlihat bentuk korosi yang terjadi pada spesimen yang
telah dikorosikan. Berbanding lurus dengan proses pengamatan visual, pada
pengamatan foto mikro, semakin lamanya proses holding time yang diberikan pada
spesimen, bentuk korosi yang terjadi juga semakin menurun.
Jenis korosi yang terjadi adalah korosi merata, karena korosi menyerang
keseluruhan permukaan spesimen dan tidak tertuju pada satu titik bagian spesimen. | en_US |