dc.description.abstract | Senyawa aktif yang berkhasiat sama dengan senyawa yang terkandung dalam tanaman dapat diperoleh dengan cara mensintesis bahan obat yang berasal dari bahan-bahan kimia untuk mendapatkan senyawa baru yang memiliki aktivitas sama atau lebih dari senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman. Kelebihan obat yang diperoleh dari jalur sintesis bahan kimia adalah senyawa obat tersebut merupakan bahan kimia murni. Selain itu, biasanya obat hasil sintesis lebih ekonomis dan lebih stabil jika dibandingkan dengan obat berbahan alami (Aschenbrenner and Venable, 2009).
Salah satu senyawa yang dikembangkan turunannya yang memiliki aktivitas farmakologi adalah turunan asam benzoat. Turunan asam benzoat merupakan salah satu senyawa yang dapat bertindak sebagai antioksidan, antiviral, anti bakterial ( bakterisida, bakteriostatik), algisida, anti fungi, anti mutagenik, insektisida, estrogenik, dan aktivitas keratolitik (Castellano et al., 2012). Aktivitas lain dari turunan asam benzoat adalah sebagai analgesik dibuktikan dari penelitian Tamayanti et al., yang melakukan sintesis dua senyawa yaitu 2-(3-(klorometil)benzoiloksi) benzoat dan 2-(4-(klorometil)benzoiloksi) benzoat melalui metode Schotten-Baumann dilengkapi dengan uji aktivitasnya. Hasilnya kedua senyawa tersebut memiliki aktivitas analgesik lebih tinggi dibanding asam salisilat (Tamayanti et al., 2016). Penelitian lain yang yang telah dilakukan Asteya pada tahun 2010 adalah sintesis senyawa asam 2-(2’-klorobenzoiloksi)benzoat yang menunjukkan aktivitas analgesik lebih besar dibandingkan senyawa asam 2-asetoksi benzoat yang merupakan turunan senyawa 2-hidroksi benzoat (Asteya, 2010). | en_US |