dc.description.abstract | Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial KLB (Kejadian Luar Biasa) yang sering disertai dengan kematian. Diare sering disebabkan oleh infeksi beberapa agen bakteri yang aktif pada saluran pencernaan. Terapi infeksi diare yang disebabkan oleh bakteri selama ini menggunakan antibiotik. Dalam praktiknya, penggunaan antibiotik yang tidak rasional menyebabkan banyak kasus bakteri yang resisten terhadap antibiotik, serta timbulnya efek samping seperti hipersensitifitas, penekanan kekebalan, dan reaksi alergi. Adanya resistensi antibiotik tersebut menunjukkan bahwa perlu dikembangkannya antibakteri baru sebagai alternatif pengobatan antibakteri yang bersumber dari bahan alam. Salah satu bahan alam yang memiliki potensi digunakan sebagai agen antibakteri adalah sosor bebek (Bryophyllum pinnatum (Lam.) Oken).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri, kadar alkaloid dan flavonoid total pada ekstrak etanol daun sosor bebek (Bryophyllum pinnatum (Lam.) Oken). Metode yang digunakan untuk uji antibakteri adalah difusi sumuran, dan untuk penetapan kadar alkaloid serta flavonoid totalnya adalah spektrofotometri.
Penelitian diawali dengan determinasi tanaman, ekstraksi, hingga dilakukan pengujian antibakteri dan penetapan kadar alkaloid dan flavonoid totalnya. Adapun rendemen hasil ekstraksi sampel sebesar 6,34%. Kemudian pada uji aktivitas antibakteri didapatkan nilai diameter hambat ekstrak etanol daun sosor bebek (Bryophyllum pinnatum (Lam.) Oken) terhadap Bacillus cereus pada konsentrasi 10%, 30%, 50%, dan 70%, berturut- turut adalah 13,5 mm; 17,2 mm; 18,3 mm; dan 18,2 mm. Sedangkan kadar alkaloid total dan flavonoid total yang terkandung dalam ekstrak etanol daun sosor bebek (Bryophyllum pinnatum (Lam.) Oken) masing- masing adalah 2,780 mgBE/gram ekstrak ± 0,041 dan 11,000 mgQE/gram ekstrak ± 0,014. | en_US |