Show simple item record

dc.contributor.advisorNurtanto, Dwi
dc.contributor.advisorWahyuningtyas, Winda Tri
dc.contributor.authorRahmatullah, Dany
dc.date.accessioned2017-10-20T01:32:02Z
dc.date.available2017-10-20T01:32:02Z
dc.date.issued2017-10-20
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82361
dc.description.abstractMeningkatnya limbah plastik dari tahun ke tahun mengakibatkan pemanfaatan limbah plastik menjadi material berdayaguna penting untuk dilakukan, termasuk menggunakan limbah plastik sebagai agregat kasar beton ringan struktural. Selain mudah diperoleh, limbah plastik berpotensi karena mempunyai berat yang ringan, tidak mudah berubah bentuk dan kelembabannya mudah dikontrol. Batu skoria yang dihasilkan dari kegiatan vuklanik gunung berapi juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai agregat kasar beton ringan struktural. Keberadaannya yang melimpah di aliran-aliran lahar gunung masih belum termanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan biji plastik LDPE dan batu skoria dari Gunung Kelud Blitar sebagai agregat kasar beton ringan struktural. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh kedua material tersebut terhadap karakteristik beton ringan struktural dan untuk mendapatkan proporsi campuran yang optimal. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Struktur Teknik Sipil Universitas Jember. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian bahan dari agregat kasar ringan (biji plastik LDPE dan batu skoria), agregat halus dan sifat mekanis beton ringan struktural yang meliputi kuat tekan, kuat tarik belah, modulus elastisitas dan berat isi beton sesuai standar yang ditetapkan. Benda uji yang digunakan berupa silinder beton ukuran Ø 15 cm x 30 cm dan Ø 10 cm x 20 cm. Nilai kuat tekan dan berat isi diambil minimal dari rata-rata 4 buah benda uji, kuat tarik belah diambil rata-rata dari 7 benda uji dan modulus elastisitas diambil rata-rata dari 4 benda uji. Proporsi biji plastik LDPE dan batu skoria masing-masing 0%-100%, 10%-90%, 20%-80% dan 30%-70%. Subtitusi biji palstik LDPE terhadap batu skoria ini berdasarkan volume, sehingga volume kebutuhan material tetap seperti semula. Untuk proporsi superplasticizer digunakan 0,8% dari berat semen dan kebutuhan air ditentukan berdasarkan pada workalibilitas yang dinyatakan oleh nilai slump 8 ± 2 cm. Kuat tekan beton yang dihasilkan dari pengujian untuk campuran 0%, 10%, 20% dan 30% biji plastik secara berturut-turut adalah 216,51 kg/cm2, 185,53 kg/cm2, 117,35 kg/cm2 dan 115,17 kg/cm2. Kuat tarik belah beton yang dihasilkan dari pengujian untuk campuran 0%, 10%, 20% dan 30% biji plastik secara berturut-turut adalah 24,31 kg/cm2, 22,50 kg/cm2, 14,65 kg/cm2 dan 14,58 kg/cm2. Modulus elastisitas beton yang dihasilkan dari pengujian untuk campuran 0%, 10%, 20% dan 30% biji plastik secara berturut-turut adalah 16731,15 MPa, 12910,28 MPa, 11707,86 Mpa dan 10365,82 MPa. Berat isi beton yang dihasilkan dari pengujian untuk campuran 0%, 10%, 20% dan 30% biji plastik secara berturut-turut adalah 1882,89 kg/m3, 1786,07 kg/m3, 1734,05 kg/m3 dan 1711,9 kg/m3. Secara keseluruhan untuk nilai kuat tekan, kuat tarik dan modulus elastisitas beton tersebut menurun seiring dengan penambahan proporsi biji plastik LDPE. Namun dengan penambahan biji plastik LDPE berat isi beton semakin ringan. Sehingga dari hasil ini diperoleh proporsi yang paling optimal, yaitu campuran 10% biji plastik LDPE. Proporsi ini memenuhi semua kriteria beton ringan struktural yang ditentukan, baik dari segi kuat tekan, kuat tarik dan berat isinya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBETON RINGANen_US
dc.subjectBIJI PLASTIKen_US
dc.subjectBATU SKORIAen_US
dc.titleKARAKTERISTIK BETON RINGAN STRUKTURAL DENGAN BIJI PLASTIK DAN BATU SKORIAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record