Show simple item record

dc.contributor.advisorKamsyakawuni, Ahmad
dc.contributor.advisorKusbudiono
dc.contributor.authorSholehah, Danil Prastika Trimaratus
dc.date.accessioned2017-10-20T01:24:01Z
dc.date.available2017-10-20T01:24:01Z
dc.date.issued2017-10-20
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82356
dc.description.abstractTeknologi yang berkembang saat ini telah membawa informasi menjadi sangat penting dan sangat berpengaruh dalam sistem keamanan data. Sebagai manusia, tentunya memiliki informasi atau data-data yang bersifat rahasia dan hanya dapat diakses oleh pihak tertentu. Agar data-data tersebut tersimpan dengan aman, maka perlu adanya suatu perlindungan data. Salah satu ilmu untuk melindungi keamanan data adalah kriptografi. Kriptografi merupakan suatu ilmu untuk melindungi data dengan teknik pengacakan atau pengubahan data dalam bentuk kode tertentu yang sulit dianalisa.Dalam kriptografi diperlukan suatu kunci untuk proses enkripsi maupun dekripsinya. Penelitian ini menggunakan suatu kunci berupa citra grayscale dengan kedalaman 8-bit. Pada tahun 2017, Saputra dkk. telah melakukan proses enkripsi dengan kunci citra grayscale menggunakan algoritma Vigenere Cipher. Namun, algortima Vigenere Cipher tidaklah aman karena menggunakan perulangan kunci apabila kuncinya pendek sehingga dapat dideteksi menggunakan frekuensi analisis. Untuk mengatasi kelemahan ini maka digunakan algoritma DNA-Vigenere Cipher. Algoritma yang digunakan merupakan perkembangan baru dalam ilmu kriptografi yaitu kriptografi DNA. Metode ini menggunakan serangkaian basa nitrogen dari DNA yang merupakan suatu materi genetik dari mahluk hidup sebagai proses enkripsi dan dekripsinya. Rangkaian DNA berupa A (adenin), C (cytosin), G (guanine), T (thymine) adalah pasangan-pasangan basa nitrogen yang dapat diubah menjadi pasangan biner 0 dan 1. Dengan kode biner ini dapat dilakukan enkripsi selanjutnya. Pada proses enkripsi digunakan penggabungan algoritma Vigenere Cipher dengan kriptografi DNA. Penggabungan ini dihasilkan tabel DNA-Vigenere Cipher yang lebih efisien dari tabel Vigenere Cipher pada umumnya. Selain itu, DNA-Vigenere Cipher memberikan hasil enkripsi dengan tingkat keamanan yang lebih baik (Najaftorkaman dan Kazazi, 2015). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data berupa teks sebagai plaintext. Plaintext akan dikonversi menjadi bilangan biner sesuai nilai desimal dalam kode ASCII, sedangkan pembangkitan kunci dilakukan dengan mengambil nilai pixel dari citra grayscale yang nantinya juga dikonversi menjadi bilangan biner. Setelah itu plaintext dan kunci yang berupa bilangan biner dikonversi ke dalam kode DNA dan dienkripsi menggunakan tabel DNA-Vigenere Cipher. Hasil dari operasi ini akan didapatkan suatu ciphertext yang tidak lagi mengandung informasi plaintext yang ada. Proses dekripsi juga mampu mengembalikan ciphertext menjadi plaintext tanpa adanya informasi yang hilang. Analisis keamanan dari metode ini menunjukkan bahwa metode ini memiliki tingkat keamanan yang baik dan aman dari serangan frekuensi analisis.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectALGORITMA DNAen_US
dc.subjectVIGENERE CIPHERen_US
dc.subjectKUNCI CITRA GRAYSCALEen_US
dc.titlePENERAPAN ALGORITMA DNA-VIGENERE CIPHER DENGAN KUNCI CITRA GRAYSCALE PADA DATA TEKSen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record