Show simple item record

dc.contributor.advisorSUSWATI, Enny
dc.contributor.advisorKOMARIYAH, Cicih
dc.contributor.authorMAHARINI, Aisyah Pratiwi
dc.date.accessioned2017-10-18T04:29:23Z
dc.date.available2017-10-18T04:29:23Z
dc.date.issued2017-10-18
dc.identifier.nimNIM132010101016
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82190
dc.description.abstractJenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental secara in vitro dengan desain penelitian post test only control group design dengan metode mikrodilusi. Sampel terdiri dari satu kelompok kontrol negatif (K-) dan tujuh kelompok perlakuan (P1-P7). Kelompok kontrol negatif diisi dengan 75 μl/well MHB yang tersuspensi bakteri dan 75 μl/well vankomisin. Semua kelompok perlakuan diisi dengan 50 μl/well media MHB yang tersuspensi dengan bakteri dan 50 μl/well vankomisin 2 μg/mL. Pada kelompok P1-P7 ditambahkan madu dengan konsentrasi masing-masing P1=1,25%, P2= 2,5%, P3=5% , P4=10%, P5=20% ,P6=40%, dan P7=80% masing-masing 50 μl/well. Microplate kemudian diinkubasi dengan suhu 370C selama 24 jam kemudian selanjutnya dilakukan pembacaan dengan menggunakan microplate reader. Data yang diperoleh berupa optical density (OD) kemudian diuji normalitas dan homogenitas. Data yang diperoleh normal dan homogen kemudian dilanjutkan Uji One Way ANOVA. Pada Uji One Way ANOVA didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) artinya terdapat minimal dua kelompok yang memiliki perbedaan yang bermakna. Kemudian dilanjutkan Uji Least Significance Different (LSD) untuk menentukan kelompok yang memiliki perbedaan yang signifikan. Berdasarkan uji LSD kelompok kontrol negatif (K-) berbeda signifikan dengan kelompok P1-P7. Nilai persentase peningkatan daya hambat kelompok perlakuan kemudian diuji dengan menggunakan uji korelasi pearson. Uji korelasi pearson menunjukkan signifikansi 0,000 (p<0,01) artinya konsentrasi madu signifikan berpengaruh terhadap besar OD. Hasil persentase peningkatan daya hambat diuji dengan uji regresi linear untuk menentukan konsentrasi minimum madu yang mampu meningkatkan daya hambat vankomisin terhadap pertumbuhan S.aureus. Dari persamaan uji regresi linear didapatkan konsentrasi minimum 4,511 %. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar konsentrasi madu yang diberikan maka OD akan semakin kecil. OD yang kecil menghasilkan peningkatan persentase daya hambat vankomisin yang semakin besar. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kombinasi vankomisin dan madu dengan vankomisin tunggal terhadap pertumbuhan S. aureus. Konsentrasi minimum madu yang dapat meningkatkan daya hambat vankomisin terhadap S.aureus adalah 4,511%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries132010101016;
dc.subjectVANKOMISIN DAN MADUen_US
dc.subjectStaphylococcus aureusen_US
dc.titleEFEK KOMBINASI VANKOMISIN DAN MADU TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus SECARA IN VITROen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record