Show simple item record

dc.contributor.advisorLestari, Sri
dc.contributor.advisorKiswaluyo
dc.contributor.authorMusyarofah, Ria Dhini
dc.date.accessioned2017-09-29T01:41:21Z
dc.date.available2017-09-29T01:41:21Z
dc.date.issued2017-09-29
dc.identifier.nimNIM131610101004
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/81894
dc.description.abstractKegawatdaruratan di bidang kedokteran gigi adalah kasus-kasus kegawatdaruratan yang terjadi sebelum, saat, dan sesudah perawatan atau suatu kejadian mendadak, tidak terduga serta tidak diharapkan, yang memerlukan penanganan segera. Kegawatdaruratan kedokteran gigi bisa terjadi pada berbagai bidang diantaranya bisa terjadi pada bidang konservasi gigi. Kegawatdaruratan di bidang konservasi gigi dapat disebabkan oleh bermacam-macam antara lain karena pulpitis reversible, irreversible, dan hipersensitivitas dentin. Periode remaja antara 12 tahun hingga akhir masa pertumbuhan yaitu sekitar 20 tahun merupakan periode karies aktif dan penyakit periodontal yang tinggi karena tingginya konsumsi bahan makanan kariogenik serta ketidakpahaman tentang cara memelihara kesehatan gigi yang benar. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut secara benar yang dilakukan setiap hari merupakan tindakan pencegahan paling utama terhadap kerusakan permanen yang berkaitan dengan karies gigi. Gigi yang mengalami karies dapat menimbulkan berbagai kelainan di dalam mulut seperti pulpitis, hipersensitifitas dentin. Gigi yang mengalami pulpitis reversible, irreversible, dan hipersensitivitas dentin dapat menimbulkan keluhan sampai seseorang membutuhkan penanganan kegawatdaruratan untuk mengatasi keluhan rasa sakit yang timbul. Penelitian bertujuan untuk mengetahui prevalensi perawatan kegawatdaruratan gigi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember angkatan 2016 dan distribusnya berdasarkan diagnosa, jenis kelamin, usia, jenis gigi. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan metode cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan pendekatan, observasi atau pengumpulan datanya dilakukan pada suatu waktu (point time approach), dilakukan dengan cara memeriksa Mahasiswa yang berjumlah 119. Pertama responden masuk keruang Oral Diagnosa. Mendudukkan pasien ke dental unit, peneliti menjelaskan tujuan penelitian dilanjutkan pengisian informed consent dan kuisioner. Peneliti mulai memeriksa responden, melihat apakah gigi responden terdapat karies dan dilanjutkan untuk memeriksa apakah ada yang mengalami erosi, abrasi, atrisi, resesi gingival pada gigi. Peneliti melihat kedalaman karies dan bertanya kepada responden apabila dari gigi yang telah diperiksa ada yang pernah terjadi sakit tiba-tiba dan membutuhkan penanganan dengan segera untuk meredakan rasa sakitnya. Peneliti melakukan tes dingin dengan Chlor ethyl dan mencatat hasil pemeriksaan. Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 119 responden menunjukkan bahwa prevalensi perawatan kegawatdaruratan di bidang konservasi gigi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember tahun 2016 sebesar 62responden (52,1%). Hasil berdasarkan jenis kelamin laki-laki 5 responden (8,1%) dan perempuan sebanyak 57 responden (91,9%), berdasarkan kelompok usia 16-18 tahun 43 responden (69,4%) lebih tinggi dibanding usia 19-20 tahun 19 responden (30,6%), berdasarkan jumlah kasus terdiri dari 15 kasus ( 21,7%) pulpitis reversible, 8 kasus (11,6%) pulpitis irreversible, dan 46 kasus(66,7%) hipersensitivitas dentin. Hasil berdasarkan regio gigi pulpitis reversible banyak terjadi pada 15 gigi posterior. Pulpitis irreversible 8 gigi posterior. Hipersensitivitas dentin 2 gigi posterior, 44 gigi anterior.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries131610101004;
dc.subjectkonservasi gigien_US
dc.subjectkegawatdaruratanen_US
dc.titlePrevalensi Perawatan Kegawatdaruratan Di Bidang Konservasi Gigi Pada Mahasiswa 2016 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record