PENGARUH KADAR FLY-ASH TERHADAP PENGUJIAN BETON SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)
Abstract
Self Compacting Concrete (SCC) merupakan inovasi beton yang dapat
memadat dengan sendirinya (tanpa proses pemadatan), mempunyai kemampuan
mengalir dengan beratnya sendiri untuk mengisi bekisting tanpa mengalami
segregasi. Material penyusun SCC tidak jauh berbeda dengan beton normal hanya
saja pada SCC terdapat bahan tambah admixture berupa superplasticizer. Penelitian
ini menggunakan mix design metode DoE dengan bahan tambah berupa
superplasticizer dengan kadar 1%,dan bahan tambah fly-ash dengan kadar 0%, 5%,
10%, 15%, 20% serta 25% dari berat semen. Pada setiap penambahan kadar fly-ash
diikuti dengan penambahan air. Pengujian benda uji dilakukan dua tahap yaitu pada
saat kondisi beton segar dilakukan uji menggunakan alat Slump Flo, L-Shape Box,
dan V-funnel, sedangkan pada kondisi beton keras akan dilakukan uji kuat tekan pada
umur 28 hari. Dari hasil pengujian pada saat beton segar, variasi fly-ash dengan kadar
0%, 5%, 10%, 15%, 20% memenuhi persyaratan beton SCC sedangkan pada variasi
fly-ash dengan kadar 25% tidak memenuhi persyaratan beton SCC. Pada hasil
pengujian kuat tekan, variasi fly-ash dengan kadar 0%, 5%, 10%, 15%, 20% serta
25% memenuhi persyaratan beton SCC. Pada penelitian ini didapat nilai kuat tekan
rata-rata tertinggi pada prosentase fly-ash dengan kadar 15% yaitu sebesar 723,54
kg/cm
2
dan nilai terendah pada prosentase fly-ash dengan kadar 25% yaitu sebesar
558,27 kg/cm
2
. Proporsi beton SCC yaitu semen, pasir, kerikil dan air dapat diperoleh
dengan menggunakan metode DoE namun dengan krikil ukuran maksimal 10mm,
faktor air semen maksimal 0,3 dan menggunakan bahan tambah berupa
superplasticizer dan fly-ash.