| dc.description.abstract | Keberadaan penyakit berpendar pada larva Udang Windu (Panaeus monodon Fab.) di Pantai Pasir Putih Situbondo sangat inenganggu kontinyuitas produksi dan menyebabkan kegagalan panen. Penanganan yang selama ini dilakukan dengan penggunaan berbagai jenis antihiotika masih kurang efektif. Untuk itu perk dilakukan studi mengenai keefektifan antibiotika yang selama ini digunakan. Penelitian dilakukan dalam Skala lahoratorium. Tahapan penelitian meliputi: pengambilan larva udang yang sakit, isolasi Vibrio sp penyebab vibriosis pada Udang Windu, uji patogenitas isolat Vibrio sp, membuat kurva pertumbuhan dan ui resisistes'si terhadap antihiotika. Dan isolasi diperoleh 3 isolat bakteri dari genera Vibrio, yaitu: Vibrio sp RS 1, Vibrio sp RS 2 dan Vibrio sp RS 4. Masing-masing isolat diuji sifat biokimia dan patogenitasnya. Dan hasil uji, isolat Vibrio sp RS 4 terpilih untuk diuji resistensinya terhadap antibiotika. isolat Vibrio sp RS 4 resisten terhadap eritromisin dengan kosentrasi 5 ppm, rimpamisisn sampai denagn kosentrasi 20 ppm, klorampenikol dan oksitetrasiklin sampai dengan 25 ppm, tetapi sensitif terhadap eritrornisisn 10 sampai dengan 25 ppm dan rimpamisin sampai kosentrasi 25 ppm. Eritromisin pada kosentrasi 10 sampai dengan 25 ppm efektif dalam menghambat pertumbuhan isolat Vibrio sp RS 4 di laboratorium penyebab vibriosis pada larva Udang Windu di Pasir Putih Situbondo. | en_US |
