dc.description.abstract | Curah hujan merupakan salah satu komponen utama dalam penentuan iklim dan cuaca. Keberadaan hujan penting dalam kehidupan, karena hujan dapat mencukupi kebutuhan air yang sangat berguna bagi makhluk hidup, khususnya dalam bidang pertanian dan perkebunan. Oleh karena itu, ketika petani melakukan cocok tanam akan ditentukan oleh distribusi hujan. Namun di sisi lain, datangnya hujan dengan intensitas yang sangat tinggi dan tidak seimbang dengan kebutuhan, akan terbuang percuma bahkan dapat menyebabkan bencana banjir. Oleh karena itu, informasi tentang curah hujan sangat penting untuk mengatur pengelolaan air dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dari latar belakang tersebut, penulis mencoba untuk merancang dan membuat alat ukur curah hujan digital yang otomatis pembacaanya.
Alat ini dirancang dengan menggunakan sensor kapasitif plat sejajar sebagai indikator perubahan level air sebagai bahan dielektrik, pengolah data mikrokontroler dengan Arduino dan penampil hasil pada LCD. Alat ini digunakan untuk memberikan informasi tentang curah hujan berdasarkan perubahan level air pada sensor sebagai bahan dielektrik. Adanya perubahan komposisi bahan dielektrik yang ada menyebabkan perubahan kapasitansi yang terbaca pada sensor. Dari perubahan kapasitansi akibat adanya perubahan komposisi bahan dielektrik, dapat dicari nilai konstanta dielektrik dan tinggi level air sebagai tinggi curah hujan yang akan dicari.
Setelah dilakukan penelitian, didapatkan hasil sistem alat yang dapat digunakan untuk mengukur curah hujan. Sistem alat dapat menampilkan perubahan kapasitansi yang terbaca, konstanta dielektrik, dan tinggi level air yang ada pada sensor. Tinggi level air yang terbaca menunjukkan tinggi curah hujan yang terukur. Inovasi pembuatan alat ukur ini mampu memberikan alternatif yang selama ini sudah ada dalam pengukuran curah hujan dan mampu memberikan informasi tentang curah hujan pada saat itu.
Secara umum, bisa dikatakan sistem alat ukur curah hujan sudah berjalan dengan baik sesuai alat pembanding yang sudah ada. Nilai akurasi yang diperoleh cukup baik, dimana selisih nilai tertinggi ketika digunakan mengukur ketinggian manual hanya 4,93 mm dan terendah 0,19 mm. Ketika alat ukur diterapkan untuk mengukur curah hujan secara langsung, didapat selisih kurang dari 5 mm. Tetapi terdapat 2 hari yang lebih dari itu, dikarenakan banyak faktor. Dari uraian hasil tersebut, dapat dikatakan alat ini sudah bekerja dengan baik sebagaimana fungsinya. | en_US |