UJI ANTIBAKTERI SECARA KLINIS EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DALAM SALURAN AKAR GIGI TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus)
Abstract
Perawatan saluran akar adalah mengeluarkan seluruh jaringan pulpa gigi yang
berada dalam ruang pulpa dan saluran akar, serta dilakukan pembersihan, perbaikan
bentuk dan pengisian saluran akar. Tahap preparasi saluran akar memerlukan bahan
irigasi dengan tujuan untuk menghilangkan jaringan nekrotik, tumpukan serpihan
dentin, membasahi saluran akar gigi serta pada saat preparasi akan mempermudah
pengurangan jumlah bakteri. Bakteri yang tersisa didalam saluran akar disterilkan
dengan medikamen intrakanal.
Bahan alami ekstrak kulit manggis mengandung alkaloid, saponin, tanin,
fenolik, dan flavonoid merupakan senyawa pada tumbuhan yang mempunyai aktivitas
antibakteri sehingga dapat digunakan sebagai medikamen intrakanal. Mekanisme kerja
aktivitas antibakteri yaitu dengan merusak permeabilitas dinding sel bakteri dan
mengganggu transport protein pada lapisan dalam sel bakteri sehingga pembentukan
dinding sel bakteri menjadi kurang sempurna dan transport zat ke dalam sel bakteri dan
keluar sel bakteri menjadi tidak terkontrol.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan ekstrak kulit manggis dalam
menghambat pertumbuhan bakteri mix di saluran akar gigi hewan coba. Jenis penelitian
ini merupakan penelitian laboratoris. Rancangan penelitian yang digunakan adalah the
post only group design yaitu melakukan pengukuran pada kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan. Penelitian ini dilakukan kepada tikus wistar (Rattus norvegicus)
jantan. Besar sampel dari penelitian ini adalah 24 yang dibagi menjadi 4 kelompok
besar yang masing-masing kelompok terdiri atas 4 subkelompok. Masing-masing
subkelompok terdiri dari 6 tikus. Setiap subkelompok akan diirigasi bahan yang
berbeda-beda. Tahap perlakuan yaitu melakukan prearasi saluran akar gigi tikus
kemudian diirigasi dengan ekstrak kulit manggis 80%, ekstrak kulit manggis 100%,
NaOCl 2,5%, dan aquadest steril pada masing-masing subkelompok perlakuan. Gigi
tikus yang akan dipreparasi adalahh gigi molar 1 tikus menggunakan round bur sampai
terjadi perforasi pulpa kemudian tikus ditunggu hingga sadar kemudian dilepas selama
3 hari, diberi makan pelet (turbo) dan minum sehari 2 kali menggunakan dot yang
dipasang pada kandang. Kavitas yang dibuat kemudian ditutup menggunakan paper
point serta ditumpat sementara menggunakan caviton. Selanjutnya, paper point
tersebut dilakukan tahap pembiakkan bakteri dan tahap penghitungan jumlah koloni
bakteri menggunakan colony counter serta identifikasi bakteri mix.. Hasil dari
penghitungan tersebut bahwa rata-rata pertumbuhan jumlah koloni baktei mix dalam
saluran akar gigi dari terbesar hingga terkecil adalah yang dipapar aquadest steril yaitu
22,14 x 10-3CFU/ml, ekstrak kulit manggis 80% yaitu 13,6 x 10-3CFU/ml, diirigasi
dengan ekstrak kulit manggis 100% yaitu 9,7 x 10-3CFU/ml, sedangkan dengan NaOCl
2,5% yaitu 8,57 x 10-3CFU/ml.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, kesimpulan dari penelitian ini adalah
ekstrak kulit manggis konsentrasi 80% dan 100% mempunyai kemampuan antibakteri
sebagai bahan irigasi saluran akar gigi. Ekstrak kulit manggis konsentrasi 100% adalah
konsentrasi yang mempunyai kemampuan antibakteri hampir sama dengan bahan
irigasi kimia NaOCl 2,5% yang biasa digunakan dalam praktek Kedokteran Gigi.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]