Show simple item record

dc.contributor.advisorHadisubroto, Yonas
dc.contributor.advisorFirdaus, Jauhar
dc.contributor.authorAli, Muhammad Fakhri
dc.date.accessioned2017-08-02T04:28:40Z
dc.date.available2017-08-02T04:28:40Z
dc.date.issued2017-08-02
dc.identifier.nim132010101076
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80644
dc.description.abstractAngka Kematian Ibu (AKI) adalah satu indikator untuk mengukur status kesehatan ibu pada suatu wilayah. Angka Kematian Ibu juga dapat digunakan juga untuk menilai kualitas dan aksesibilitas fasilitas layanan kesehatan di wilayah tersebut. Di Indonesia sendiri, berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 kejadian AKI mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih menempati nilai yang cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara di kawasan ASEAN. Hasil survey SDKI pada tahun 2010 sampai 2013 ditemukan ada lima komplikasi dalam kehamilan yang menjadi penyebab utama kematian ibu hamil yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi, partus lama/macet, dan abortus. Pada tahun 2013 penyebab kematian ibu terbesar di Indonesia disebabkan oleh perdarahan yaitu 30,3%, kemudian diikuti hipertensi dalam kehamilan (HDK) sebesar 27,1%, infeksi 7,3%, partus lama 1,8 % dan abortus 1,6%. Angka hipertensi dalam kehamilan terus mengalami kenaikan dari tahun 2010 sampai 2013. Hipertensi dalam kehamilan terdiri dari 5 macam, yaitu hipertensi kronik, hipertensi gestasional, hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia, preeklampsia, dan eklampsia. Banyak faktor yang meningkatkan insiden preeklampsia/eklampsia. Salah satu faktor risiko preeklampsia adalah kehamilan usia remaja atau <20 tahun dan kehamilan usia lanjut atau >34 tahun. Sebuah penelitian pada di Norwegia, dari 6619 kehamilan tunggal ditemukan sebanyak 33,4% merupakan kehamilan usia lanjut. Kemudian data dari Taiwan menunjukkan bahwa proporsi ibu dengan kehamilan usia lanjut meningkat 11,4-19,1% pada tahun 2010. Di Inggris kehamilan usia lanjut merupakan 18,2% dari keseluruhan kehamilan. Dapat disimpulkan menunda kehamilan, yang merupakan salah satu faktor risiko dari preeklampsia, sudah menjadi tren di dunia. Maka dari itu dilaksanakannya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan angka kejadian preeklampsia dan eklampsia pada jangka waktu tertentu di RSD dr. Soebandi Jember. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah cara purposive sampling yaitu peneliti memilih sampel sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil atau melahirkan nullipara yang dengan usia ibu ≥ 20 tahun dalam rekam medis RSD dr. Soebandi Jember periode Januari–Desember 2015. Sampel dibagi menjadi dua yaitu usia ibu 20-34 tahun dan usia ibu >34 tahun. Dari masing-masing kelompok tersebut kemudian dilihat diagnosis preeklampsia berat dan eklampsia. Analisis data pada penelitian ini mengunakan program pengolaan statistik SPSS 20 dan uji yang digunakan adalah uji Chi Squre dengan interval kepercayaan 95% atau p<0,05. Pada penelitian ini jumlah sampel yang didapatkan adalah 264. Dari penelitian ini didapatkan jumlah penderita preeklampsia berat pada usia ibu 20-34 tahun sebanyak 28 orang dan usia ibu >34 tahun sebanyak 13 orang. Sedangkan penderita eklampsia sendiri pada usia ibu 20-34 tahun sebanyak 3 orang dan usia ibu >34 tahun sebanyak 1 orang. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan melihat perbedaan angka kejadian preeklampsia berat antara usia ibu 20-34 tahun dan usia ibu >34 tahun didapatkan nilai p sebesar 0,015. Hal ini menandakan bahwa dari penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan tentang angka kejadian preeklampsia berat antara usia ibu 20-34 tahun dan usia ibu >34 tahun di RSD dr. Soebandi Jember. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan melihat perbedaan angka kejadian eklampsia antara usia ibu 20-34 tahun dan ibu >34 tahun didapatkan nilai p sebesar 0,722. Hal ini menandakan bahwa dari penelitian ini tidak terdapat perbedaan yang signifikan tentang angka kejadian eklampsia antara usia ibu 20-34 tahun dan usia ibu >34 tahun di RSD dr. Soebandi Jember.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectANGKA KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERATen_US
dc.subjectEKLAMPSIA ANTARA USIA IBU 20-34 TAHUNen_US
dc.subjectEKLAMPSIA ANTARA USIA IBU >34en_US
dc.subjectRSD DR. SOEBANDI JEMBERen_US
dc.titlePERBEDAAN ANGKA KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT DAN EKLAMPSIA ANTARA USIA IBU 20-34 TAHUN DAN >34 TAHUN DI RSD DR. SOEBANDI JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record