Show simple item record

dc.contributor.advisorMauclaurin, Afifah
dc.contributor.advisorBudi S., Prihwanto
dc.contributor.authorAgustin, Nuraini
dc.date.accessioned2017-07-13T01:49:53Z
dc.date.available2017-07-13T01:49:53Z
dc.date.issued2017-07-13
dc.identifier.nimNIM112210101077
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80333
dc.description.abstractHIV/AIDS adalah salah satu penyakit menular yang menjadi masalah internasional karena dalam waktu relatif singkat terjadi peningkatan jumlah pasien di banyak negara. Sejak tahun 1980-an, terjadi peningkatan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit TB di daerah prevalensi HIV tinggi. Keberhasilan terapi menjadi sangatlah penting dalam pengobatan pasien koinfeksi HIV–TB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil demografi, profil klinik dan profil pengobatan pasien koinfeksi HIV–TB serta untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keberhasilan terapi TB pada pasien koinfeksi HIV–TB di klinik VCT RSD dr. Soebandi Jember. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember pada bulan akhir Mei–Juli 2016. Penelitian ini merupakan survei analitik dengan menggunakan data rekam medik selama Januari 2013 sampai dengan Desember 2015. Sampel adalah pasien HIV–TB dewasa di RSD dr. Soebandi Jember periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2015 yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling berjumlah 58 pasien. Dari penelitian ini diperoleh: dari profil demografi pasien sebagian besar pasien berjenis kelamin laki–laki (62,1%) dan paling banyak adalah berusia antara usia 25-34 tahun (42,3%). Profil klinik pasien HIV–TB sebagian besar dengan berat badan antara 41-50 kg (33 pasien, 56,9%), kadar CD4 antara 50-199/mm3 (27 pasien, 46,6%) dan mempunyai TLC kurang dari 1200/mm3 (34 pasien, 58,6%). Profil pengobatan pasien HIV–TB didapat pasien yang mendapatkan OAT terbanyak adalah OAT kategori 1 (HRZE) yaitu 32 pasien (55,2%), ix sedangkan untuk pengobatan dengan ARV sebagian besar pasien mendapat terapi kombinasi antara TDF+3TC+EFV (53 pasien, 91,8%). Profil demografi (jenis kelamin dan usia) dan profil pengobatan (OAT dan ARV) tidak mempengaruhi keberhasilan terapi, sedangkan faktor klinik yaitu berat badan, kadar CD4 dan TLC mempengaruhi keberhasilan terapi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries112210101077;
dc.subjectTerapi Tuberkulosisen_US
dc.subjectPasien Koinfeksi HIV–TBen_US
dc.titleAnalisis faktor klinik dan pengobatan yang mempengaruhi keberhasilan terapi Tuberkulosis pada pasien koinfeksi HIV–TB di klinik VCT RSD dr. Soebandi Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record