Show simple item record

dc.contributor.advisorDiana Holidah
dc.contributor.advisorFransiska Maria C
dc.contributor.authorIlma, Wilda Zidni
dc.date.accessioned2017-03-27T02:41:42Z
dc.date.available2017-03-27T02:41:42Z
dc.date.issued2017-03-27
dc.identifier.nim122210101044
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79865
dc.description.abstractDiabetes Melitus (DM) merupakan gangguan hiperglikemia dan intoleransi glukosa yang disebabkan kekurangan insulin, gangguan efektivitas kerja insulin atau keduanya. Pengobatan diabetes melitus merupakan pengobatan menahun dan seumur hidup tentunya mempunyai efek samping yang tidak diinginkan. Upaya pengobatan diabetes melitus adalah dengan menggunakan tanaman sebagai obat alternatif. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa salah satu tanaman yang berpotensi menurunkan glukosa darah adalah teh. Sejumlah hasil penelitian secara epidemiologi dan farmakologi menyatakan bahwa ekstrak teh hijau berpotensi sebagai antioksidan yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak teh hijau terhadap kadar glukosa darah dan histopatologi hepar mencit diabetes yang diinduksi aloksan. Jenis penelitian ini adalah true experimental laboratories dengan rancangan penelitian Pre and Post Test Control Group Desain. Sampel yang digunakan adalah mencit jantan sebanyak 24 ekor kemudian dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yaitu kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak teh hijau dosis 300 mg/kgBB, 600 mg/kgBB, dan 1.200 mg/kgBB. Perlakuan dilakukan selama 14 hari, hari ke-1 dihitung saat mencit dinyatakan diabetes dengan kadar glukosa ≥ 200 mg/dL setelah diinduksi aloksan. Pada hari ke-15 mencit diambil darah dan hepar. Penilaian penurunan kadar glukosa darah dilihat dari persentase penurunan pada hari ix ke-1 sampai hari ke-15, sedangkan penilaian perbaikan kerusakan hepar menggunakan kriteria Manja Roenigk. Berdasarkan hasil analisis menggunakan One Way Anova dan dilanjutkan dengan uji Least Significant Different (LSD) menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kontrol negatif dengan kontrol positif, kelompok ekstrak teh hijau dosis 600 mg/kgBB dan 1.200 mg/kgBB. Kontrol positif berbeda signifikam dengan kelompok ekstrak teh hijau dosis 300 mg/kgBB, 600 mg/kgBB dan 1.200 mg/kgBB. Kelompok ekstrak teh hijau dosis 300 mg/kgBB berbeda signifikan dengan dosis 600 mg/kgBB dan 1.200 mg/kgBB. Persentase penurunan kadar glukosa darah terbesar pada kelompok dosis 600 mg/kgBB yaitu sebesar 64,33%. Berdasarkan hasil analisis Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan uji MannWhitney pada nilai histopatologi hepar menunjukkan adanya perbedaan signifikan kelompok kontrol negatif dengan semua kelompok uji ekstrak teh hijau, sedangkan kelompok kontrol positif tidak terdapat perbedaan yang bermakna dengan semua kelompok uji ekstrak teh hijau. Kelompok ekstrak teh hijau dosis 300 mg/kgBB berbeda signifikan dengan dosis 600 mg/kgBB dan 1.200 mg/kgBB. Pada data nilai histopatologi hepar kerusakan paling kecil pada kelompok dosis 600 mg/kgBB. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau dapat memberikan efek penurunan kadar glukosa darah dan perbaikan kerusakan hepar jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Kelompok uji ekstrak teh hijau dosis 600 mg/kgBB yang paling efektif dalam penurunan kadar glukosa darah dan perbaikan kerusakan hepar mencit diabetes mendekati keadaan normal.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectEkstrak Teh Hijauen_US
dc.subjectGlukosa Darahen_US
dc.subjectHistopatologi Heparen_US
dc.subjectDiabetes Melitus (DM)en_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR MENCIT DIABETES YANG DIINDUKSI ALOKSANen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record