Show simple item record

dc.contributor.advisorASTUTI, Pudji
dc.contributor.advisorHERNAWATI, Sri
dc.contributor.authorHASIBUAN, Yuni Aisyah Puteri
dc.date.accessioned2017-03-10T02:21:06Z
dc.date.available2017-03-10T02:21:06Z
dc.date.issued2017-03-10
dc.identifier.nimNIM121610101006
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79629
dc.description.abstractKencur (Kaempferia Galanga L) yaitu tanaman herbal yang sering dimanfaatkan masyarakat sebagai bumbu dapur, bahan makanan maupun minuman penyegar. Tanaman kencur ini mengandung bahan aktif kimia yaitu etil parametoksi sinamat. Etil parametoksi sinamat memiliki efek farmakologi yang sama dengan asetosal terhadap perpanjangan waktu perdarahan, dimana etil parametoksi sinamat ini dapat menghambat enzim siklo-oksigenase secara ireversibel yang berakibat terjadinya hambatan terhadap sintesis prostaglandin, prostasiklin dan tromboksan A2. Tromboksan A2 mempunyai peran utama dalam proses terjadinya agregasi trombosit. Akibat terhambatnya tromboksan A2, maka bekuan darah tidak terbentuk dan mengakibatkan perpanjangan waktu perdarahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perasan kencur dan jamu beras kencur dapat menyebabkan perpanjangan waktu perdarahan pada mencit jantan strain balb-c. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post-test only control group design dengan menggunakan mencit jantan strain balb-c sebagai hewan coba. Kelompok I diberi CMC, kelompok II diberi asetosal, kelompok III diberi perasan kencur dan kelompok IV diberi jamu beras kencur secara oral dengan menggunakan sonde lambung. Dosis yang digunakan pada penelitian ini disesuaikan dengan berat badan mencit. Pemberian perlakuan ini dilakukan selama tujuh hari kemudian dilakukan pemotongan ujung ekor mencit sepanjang 0,5 cm dengan menggunakan gunting yang tajam dan setiap 30 detik darah yang keluar diteteskan pada kertas saring hingga perdarahan berhenti, kemudian dilakukan perhitungan jumlah darah yang menetes pada kertas saring sehingga didapatkan waktu perdarahan pada setiap sampel. Hasil yang diperoleh yaitu perasan kencur dan jamu beras kencur dapat menyebabkan perpanjangan waktu perdarahan pada mencit strain balb-c. Pada uji statistik tidak terdapat perbedaan signifikan antara perasan kencur dan jamu beras kencur terhadap perpanjangan perdarahan pada mencit strain balb-c. Namun, dari hasil perhitungan rata-rata perpanjangan waktu perdarahan perasan kencur mempunyai waktu perdarahan lebih panjang dibandingkan jamu beras kencur.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries121610101006;
dc.subjectKENCUR (Kaempferia Galanga L)en_US
dc.subjectMENCIT JANTAN (Strain Balb-c)en_US
dc.titleUJI WAKTU PERDARAHAN PERASAN KENCUR (Kaempferia Galanga L) DIBANDING JAMU BERAS KENCUR PADA MENCIT JANTAN (Strain Balb-c)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record