dc.description.abstract | Asam lemak essential merupakan asam lemak yang sangat dibutuhkan dan
tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia. Asam lemak omega-3 termasuk dalam
salah satu asam lemak essential yang memiliki struktur molekul ikatan rangkap
pertama pada urutan atom karbon ke-3 dari gugus metil. Asam lemak omega-3
diperlukan dalam jumlah yang cukup sehingga perlu sumber asam lemak omega-3
yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Krokot (Portulaca oleracea) memiliki
banyak kandungan senyawa kimia yang dibutuhkan tubuh salah satunya asam
lemak omega-3. Krokot di Indonesia mudah didapatkan tetapi kurang disukai oleh
masyarakat. Salah satu cara mengenalkan krokot agar lazim dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia yaitu dengan mensubstitusikan pada tempe. Tempe dipilih
menjadi bahan yang disubsitusikan dengan krokot karena tempe telah dikenal dan menjadi makanan yang disukai oleh masyarakat Indonesia.
Penelitian ini menggunakan rancangan dasar penelitian deskriptif yang
dilakukan pada tempe substitusi krokot dengan perbandingan (kedelai : krokot)
5:1. Perlakuan dilakukan pada lama fermentasi 48 jam dan 0 jam sebagai kontol
dengan 4 kali ulangan. Sampel tempe substitusi krokot diekstraksi kemudian
ditransmetylesterifikasi dan dianalisis menggunakan GC-MS.
Perbedaan tempe substitusi krokot dengan tempe kedelai terletak pada
fisik tempe. Tempe substitusi krokot terlihat berwarna putih dengan bintik-bintik
hitam yang berasal dari potongan krokot sedangkan tempe kedelai berwarna putih.
Tekstur yang lembut, rasa dan aroma pada tempe substitusi krokot dan tempe
kedelai memiliki kesamaan yaitu khas fermentasi dari kapang. Daun krokot
memiliki rasa yang agak asam tetapi ketika disubstitusi pada tempe hasilnya tidak
mempengaruhi rasa karena kuantitas krokot yang rendah. Masa simpan pada tempe substitusi krokot sama dengan tempe kedelai yaitu dapat bertahan hingga 3
hari.
Hasil ekstraksi sebelum dianalisis menggunakan GC-MS diperoleh kadar
asam lemak bebas pada tempe substitusi krokot jam ke-0 adalah 14,5% dan jam
ke-48 adalah 9,75%. Hal ini menunjukkan bahwa fermentasi berpengaruh
terhadap kadar asam lemak bebas tempe substitusi krokot. Kadar asam lemak
bebas sebelum dan setelah fermentasi tempe substitusi krokot semakin menurun
dan selisih kadar asam lemak bebas antara sebelum dan setelah fermentasi adalah
4,75 %.
Hasil ekstraksi dengan 1 g tempe substitusi krokot yang menunjukkan
waktu retensi untuk senyawa mirip asam lemak omega-3 tidak terdeteksi oleh
GC-MS. Senyawa dominan yang terdapat pada tempe substitusi krokot pada jam
ke-48 adalah jenis asam lemak linoleat (omega-6) yang merupakan asam lemak
essensial dan asam lemak oleat (omega-9). | en_US |