dc.contributor.advisor | Idris A. Kesuma, Prof. Dr. H. Moh. | |
dc.contributor.advisor | Mukmin, Dr. Hidayat | |
dc.contributor.advisor | Amal, Prof. Dr. H. Ichlasul | |
dc.contributor.author | KHUSYAIRI, AKHMAD | |
dc.date.accessioned | 2017-03-06T08:18:55Z | |
dc.date.available | 2017-03-06T08:18:55Z | |
dc.date.issued | 2017-03-06 | |
dc.identifier.nim | 88/274/PS | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79461 | |
dc.description.abstract | Tujuan tulisan ini untuk menganalisis pengaruh Whitlam
terhadap politik luar negeri Australia(PLN) dan bagaimana
dampaknya terhadap hubungan Australia-Indonesia.
Perhatian utama tertuju pada pemikiran Whitlam tentang
masalah-masalah internasional dan pemikirannya yang menyangkut
Indonesia. Dalam studi ini dilihat bagaimana pemikiran-
pemikiran itu memepengaruhi Politik Luar Negeri (PLN)
Australia dan bagaimanan pula pengaruhnya terhadap hubungan
Australia Indonesia. Kebijaksanaan Whitlam dalam PLN
didorong untuk mememnuhi obsesinya menjadikan Australia
sebagai negara middle power yang mempunyai jati diri.
Untuk mengetahui adanya pengaruh tersebut dibandingkan
pemerintah Whitlam dengan pemerintah sebelumnya. Dengan
demikian dapat dilihat adakah perubahan PLN pemerintah
Whitlam atau tidak. Untuk menilai perubahan yang dijadikan
ukuran yaitu platform Partai Buruh dan sikap kekuatan
politik lain.
Masalah pokok yang dihadapi Australia sejak masa
kolonial sampai sekarang adalah memilih dua pilihan sulit
antara kemerdekaan dan keamanan. Sampai dengan 1972 semua
pemerintah di Australia cenderung untuk memilih keamanan
sebagai hal utama demi menjaga eksistensinya. Namun demikian
Australia tidak mampu menjaga keamanan wilayahnya
sendiri maka diperlukan bantuan dari negara sahabat sebagai
pelindung. Akibatnya Australia selalu tergantung pada
negara pelindungnya sehingga kebebasannya untuk bertindak
sebagai negara merdeka menjadi berkurang. Whitlam sebagai
penguasa baru 1972 berusaha mengurangi ketergantungan
Australia dengan memilih kebebasan. Pilihan ini mendorong
Whitlam untuk meredefisi PLN Australia dengan menata
kembali hubungannya dengan negara-negara komunis dan negara
dunia ketiga terutama dengan negara-negara di Asia
Tenggara. Kebijaksanaan ini tidak berarti mengurangi arti
penting hubungan tradisionalnya dengan negara Barat tetapi
menyeimbangkan hubungan Australia dengan bagian dunia yang
lain. Dengan kebijaksanaan baru ini hubungan Australia Indonesia
menjadi makin penting sebagai pilar bagi PLN
Australia dalam hubungan dengan negara Asia Tenggara dan
dunia ketiga umumnya. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | Politik Luar Negeri Australia Dibawah Pemerintahan Gough Whitlam (1972-1975) Dan Hubungannya Dengan Indonesia | en_US |
dc.title | Politik Luar Negeri Australia Dibawah Pemerintahan Gough Whitlam (1972-1975) Dan Hubungannya Dengan Indonesia | en_US |
dc.type | Dissertation | en_US |