dc.description.abstract | Dewasa ini sepeda motor yang mendominasi menggunakan transmisi otomatis
CVT adalah skuter. Skuter ini pada awalnya diperuntukkan untuk wanita, karena
bentuknya yang relatif kecil dan mudah digunakan. Di sisi lain pada skuter ini masih
ditemukan banyak kekurangan yang dirasakan, salah satunya adalah performanya.
Performa skuter ini salah satunya dipengaruhi oleh roller. Hal tersebut karena
berat roller berpengaruh terhadap perubahan variabel dari variator yang
menyebabkan perubahan rasio transmisi CVT.
Pada komponen peraga KERS (Kinetic Energy Recovery System) yang dimiliki
Teknik Mesin Universitas Jember menggunakan sistem transmisi CVT (Continously
Variable Transmission) dengan spesifikasi standart orisinil.
Pada penelitian ini membahas tentang KERS menggunakan transmisi CVT
dengan variasi berat roller sentrifugal 12 gr, 13 gr, 14 gr, dan variasi kombinasi berat
roller 12x13 gr, 12x14 gr, 13x14 gr. Dengan inersia dari flywheel yaitu 0,0845 kg.m2.
Dari hasil pengambilan data dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variasi berat
roller sentrifugal terhadap putaran pada flywheel, kecepatan sudut flywheel dan energi
kinetik yang dihasilkan flywheel.
Hasil rata-rata putaran tertinggi yang dicapai flywheel dengan variasi berat
roller sentrifugal 12 gr = 6920 rpm, 12x13 gr = 7740 rpm, 13 gr = 8260 rpm, 12x14
gr = 8320 rpm, 13x14 gr = 8400 rpm, 14 gr = 8720 rpm. Dari hasil perhitungan energi
kinetik total yang dihasilkan dengan variasi berat roller sentrifugal 12 gr =
527348,932 J, 12x13 gr = 971111,311 J, 13 gr = 1004325,571 J, 12x14 gr =
1033295,491 J, 13x14 gr = 1041470,642 J, 14 gr = 1207113,341 J. | en_US |