dc.description.abstract | Teori graf pertama kali diperkenalkan pada tahun 1736 oleh L.Euler seo-
rang ahli matematika dari swiss untuk memecahkan masalah jembatan Konigsberg
yang terkenal. Teori graf memiliki beragam aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya graf diaplikasikan untuk memodelkan suatu permasalahan yang
dapat dipandang sebagai kumpulan objek atau relasi.Model dari objek berupa
representasi titik dan sisi.Salah satu contoh penerapan teori graf adalah pelabelan
graf.
Pelabelan suatu graf adalah pemetaan bijektif yang memasangkan unsur-
unsur graf (titik atau sisi) dengan bilangan bulat positif. Terdapat banyak jenis
pelabelan graf yang telah dikembangkan, diantaranya adalah pelabelan graceful,
pelabelan harmoni, pelabelan total tak beraturan, pelabelan magic, dan pela-
belan antimagic. Dalam pengembangan pelabelan antimagic, dikenal juga pela-
belan total (a, d)-titik antimagic, pelabelan total titik magic super, pelabelan total
(a, d)-sisi antimagic, dan pelabelan total sisi magic super serta pelabelan selimut
(a, d)-H-antimagic super.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif ak-
siomatik. Langkah yang dilakukan terlebih dahulu pada penelitian ini adalah
menentukan nilai beda (d), selanjutnya nilai beda (d) tersebut diterapkan dalam
super (a, d)-H-antimagic total covering pada shackle dari graf prisma. Jika terda-
pat super (a, d)-H-antimagic total covering pada shackle dari graf prisma, maka
dapat dirumuskan pola super (a, d)-H-antimagic total covering pada shackle dari
graf prisma dengan menggunakan metode partisi untuk menentukan pola umum-
nya.
Sebelum penelitian lanjutan pada graf shack(P2,t, P2, n), telah dilakukan
observasi awal untuk nilai m dan n tertentu sebagai pedoman untuk menduga
keberadaan pelabelan selimut (a, d)-H-antimagic super serta menentukan pola
pelabelannya. Setelah melakukan observasi awal, peneliti menemukan pola pela-
belan titik tunggal pada shack(P2,t, P2, n). Selanjutnya menghasilkan 2 partisi,
Lemma dan Teorema. | en_US |