Show simple item record

dc.contributor.advisorCahyono, Bowo Eko
dc.contributor.advisorMisto
dc.contributor.authorRofiatun
dc.date.accessioned2017-01-31T02:42:59Z
dc.date.available2017-01-31T02:42:59Z
dc.date.issued2017-01-31
dc.identifier.nimNIM111810201053
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79216
dc.description.abstractMinyak goreng adalah minyak nabati yang telah dimurnikan dan dapat digunakan sebagai bahan pangan. Minyak dapat bersumber dari tanaman, misalnya minyak kelapa dan minyak wijen. Minyak yang dipakai menggoreng adalah minyak yang tergolong dalam kelompok non drying oil, yaitu minyak yang tidak akan membentuk lapisan keras bila dibiarkan mengering di udara, contohnya adalah minyak sawit (Ketaren, 1986). Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Hermawan (2005) mengatakan setiap bahan termasuk lemak dan minyak memiliki sifat listrik yang khas dan besarnya sangat ditentukan oleh kondisi internal bahan tersebut, seperti momen dipol listrik dan komposisi bahan kimia. Sifat dielektrik adalah parameter utama yang memberikan informasi tentang interaksi bahan dengan energi listrik, serta menggambarkan tingkat kemampuan suatu bahan untuk menyimpan muatan listrik pada tegangan yang tinggi. Pengukuran sifat dielektik tidak lepas dari pengukuran kapasitansinya. Sehingga, secara tidak langsung pengukuran kapasitansi mempunyai arti penting pada pengukuran dielektik suatu bahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kapasitansi dan konstanta dielektrik minyak goreng yang telah tercampur margarin, serta mengetahui kecenderungan hubungan antara penambahan margarin pada minyak goreng sawit terhadap konstanta dielektriknya. Penelitian ini menggunakan metode kapasitif yang menggunakan voltmeter sebagai alat pembaca tegangan, pengukuran dilakukan pada suhu ruang (29oC). Nilai kapasitansi pada setiap pengambilan data diperoleh dari nilai Vi dan Vo, yang nantinya akan digunakan untuk mengukur nilai konstanta dielektrik. Nilai viii konstanta dielektrik yang dihasilkan oleh minyak goreng kemasan berbeda dengan nilai konstanta dielektrik minyak goreng curah, begitu juga dengan nilai konstanta dielektrik margarin. Penambahan massa margarin pada setiap pengambilan data menyebabkan kenaikan pada nilai kapasitansi, sehingga menyebabkan nilai konstanta dielektriknya juga meningkat. Nilai konstanta dielektrik minyak goreng kelapa sawit kemasan mendekati nilai konstanta dielektrik minyak goreng curah pada saat penambahan 10g – 11g atau dengan persentase penambahan margarin sebesar 18% - 20%. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara penambahan massa margarin terhadap nilai konstanta dielektrik, yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Selain itu, dari hasil yang didapat menunjukkan kelinieran antara penambahan massa margarin dengan nilai konstanta dielektrik yang ditunjukkan pada grafik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries111810201053;
dc.subjectLemak Margarinen_US
dc.subjectMinyak Gorengen_US
dc.titlePengaruh Penambahan Lemak Margarin Terhadap Konstanta Dielektrik Minyak Gorengen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record