PENGEMBANGAN SENYAWA ANTOSIANIN DARI BUAH DUWET SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL DAN NUTRASEUTIKAL YANG MEMILIKI KEMAMPUAN ANTIOKSIDATIF, HIPOKOLESTEROLEMIK, DAN HIPOGLIKEMIK
Abstract
Indonesia mempunyai beraneka ragam kekayaan sumber daya hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber senyawa antosianin, salah satunya adalah buah duwet. Buah duwet mengandung antosianin terutama pada bagian kulit. Untuk memperluas pemanfaatan antosianin buah duwet maka dilakukan pengembangan antosianin buah duwet sebagai pangan fungsional dan nutraseutikal yang memiliki kemampuan antioksidatif, hipokolesterolemik, dan hipoglikemik. Pemanfaatan antosianin buah duwet lebih ditujukan pada efek menyehatkan dari senyawa antosianin dengan dibuat produk pangan fungsional dan nutraseutikal. Penelitian Tahun 3 memiliki tujuan a) menguji kemampuan penghambatan oksidasi kolesterol LDL (low density lipoprotein) dari antosianin buah duwet secara in vitro, dan
menguji kemampuan hipokolesterolemik dari antosianin buah duwet secara in vivo menggunakan hewan coba kelinci. Pengujian kemampuan penghambatan oksidasi kolesterol LDL (low density lipoprotein) dari antosianin buah duwet secara in vitro dilakukan menggunakan LDL komersial (Sigma) yang diisolasi dari darah manusia. LDL dioksidasi menggunakan CuSO4 pada suhu 37oC (dalam penangas air) selama 4 jam. Oksidasi modifikasi LDL dievaluasi dengan mengukur kandungan malonaldehid menggunakan standar TMP (1,1,3,3-tetrametoksipropana). Antosianin dan polifenol yang terkandung dalam buah duwet menunjukkan kemampuan penghambatan oksidasi kolesterol LDL secara in vitro yang diharapkan dapat mencegah kejadian aterosklerosis. Isolat antosianin (IAD/isolat antosianin duwet) memiliki kemampuan penghambatan oksidasi kolesterol LDL lebih tinggi dibandingkan ekstrak (EPD/ekstrak pulp duwet dan EKD/ekstrak kulit duwet (EKD). EKD memiliki kemampuan penghambatan oksidasi kolesterol lebih tinggi dari EPD, sehingga EKD dipilih untuk pengujian kemampuan hipokolesterolemik dari antosianin buah duwet secara in vivo. Pengujian kemampuan hipokolesterolemia dari antosianin buah duwet secara in vivo dilakukan dengan menggunakan hewan coba kelinci New Zealand putih dengan berat sekitar 3000 gram. Kelinci dibuat hiperkolesterolemia menggunakan kolesterol murni 1,3 persen yang dicampurkan pada pakan. Pemberian ekstrak antosianin buah duwet dilakukan pada dua dosis konsentrasi 1 dan 2,5 mg/kg berat badan kelinci. Pemberian ekstrak antosianin buah duwet tidak memberikan perubahan pada berat badan kelinci percobaan. Pemberian ekstrak antosianin memberikan penurunan berat yang tidak signifikan. Pemberian ekstrak antosianin buah duwet pada kelinci kondisi hiperkolesterolemia dapat menurunkan kadar trigliserida, kolesterol total, LDLkolesterol, serta meningkatkan kadar HDL-kolestrol sehingga dapat menurunkan indeks aterogenik yang dapat menurukan resiko kejadian aterosklerosis. Pemberian ekstrak antosianin dosis 2,5 mg/kg memberikan penurunan indeks aterogenik lebih besar dibandingkan dosis 1 mg/kg.
Collections
- LRR-Hibah Kompetensi [28]