dc.description.abstract | Sebuah keniscayaan bahwa dalam masyarakat multietnis atau pluralis memerlukan kesadaran kolektif untuk membangun kehidupan yang harmonis dan damai. Perbedaan yang berkembang di masyarakat perlu disikapi dengan sikap saling menghormati, toleransi, dan menghargai antar individu atau kelompok. Representasi bahasa yang menunjukkan sikap toleransi ini perlu ditelaah untuk mendapatkan gambaran yang jelas dalam membangun komunikasi antaretnik yang baik. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan keragaman toleransi berbahasa dalam wacana interaksi formal dari aspek bentuk, makna, dan modus tutur. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan pragmatis dan rancangan penelitian etnografi komunikasi. Data berupa satuan-satuan tuturan antaranggota masyarakat multietnik dalam forum edukatif beserta konteksnya yang merepresentasikan tindak toleransi berbahasa. Data yang diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, FGD, dan rekonstruksi intuitif. Data dianalisis melalui prosedur Etnografi Komunikasi Penelitian dengan langkah-langkah identifikasi dan klasifikasi, interpretasi, penyandingan, penggayudan, dan pemaknaan data sebagai toleransi tindak berbahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa toleransi berbahasa memiliki keragaman bentuk yang meliputi tuturan yang menggunakan deklaratif, imperatif, interogatif, interjesi, dan sapaan. Keragaman makna tindak toleransi yang meliputi makna penerimaan, penolakan, penawaran, pemakluman, dan pengalihan. Keragaman modus tindak toleransi menggunakan cara penyampaian lugas, penyampaian terurai, penyampaian analogi, pemberian alasan, pengulangan, pemfokusan, pembandingan, pengilustrasian, dan perincian. | en_US |