dc.description.abstract | Minyak dan gas bumi hingga saat ini masih menempati urutan teratas dalam
daftar penyedia kebutuhan energi di dunia. Untuk menjaga cadangan minyak dan
gas bumi dan mencegah terjadinya penurunan produksi, diperlukan adanya
pengembangan metode eksplorasi minyak dan gas bumi misalkan pada
pengembangan metode seismik. Metode seismik telah berkembang ke arah
petrofisika sehingga dapat memprediksi distribusi parameter-parameter fisis
reservoir. Metode yang dikembangkan untuk menggambarkan litologi adalah
penerapan atribut dengan menggunakan data seismik. Atribut yang secara
langsung berhubungan dengan sifat fisis reservoir adalah impedansi akustik.
Kumpulan-kumpulan amplitudo pada data seismik dapat diubah menjadi nilai
impedansi akusik dengan menggunakan metode inversi deterministik.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium fisika komputasi dengan
menggunakan seperangkat komputer, software opendtect, data seismik lapangan
eksplorasi hidrokarbon Penobscot yang diakuisisi pada posisi 44°07’26”LU/
60°06’00”BB pada Formasi Missisauga. Setelah data-data tersebut dimasukkan
pada software opendtect, dilakukan proses ekstraksi wavelet untuk membuat
seismogram sintetik dan well seismic tie untuk mendapatkan korelasi antara data
sumur dan data seismik. Jika korelasi yang didapatkan mencapai di atas 0,5 maka
dilakukan picking horizon pada bagian atas dan bagian bawah dari Formasi
Missisauga untuk digunakan sebagai batas pada pembuatan model awal dari
viii
proses inversi deterministik. Model awal dibentuk dengan menyebarkan nilai
impedansi akustik sumur L-30 pada semua daerah Formasi Missisauga dengan
bantuan horizon dan analisis variogram. Model awal diinversi dengan metode
deterministik dan dilakukan crossplot antara impedansi akustik hasil inversi
dengan impedansi akustik sumur L-30 untuk menvalidasi hasil inversi. Hasil
inversi ini diaplikasikan secara vertikal pada inline dan horizontal pada horizon
hasil picking. Nilai impedansi akustik hasil inversi kemudian digunakan untuk
mengetahui distribusi atau sebaran porositas pada reservoir sandstone dengan
menggunakan metode neural network.
Wavelet hasil ektraksi dikonvolusikan dengan koefisien refleksi untuk
membuat trace seismik sintetik. Trace sintetik yang berisi informasi data sumur
ini kemudian dikorelasikan dengan trace seismik asli pada proses well seismic tie.
Korelasi yang didapatkan dari well seismic tie adalah 0,7 dari skala 0 sampai 1.
Kemudian dilakukan picking horizon pada bagian atas dari Formasi Missisauga
pada kedalaman 2251,3 m dan bagian bawah dari Formasi Missisauga pada
kedalaman 3190,4 m. Horizon hasil picking ini digunakan untuk membentuk
model awal dari proses inversi deterministik untuk mendapatkan peta sebaran
impedansi akustik. Korelasi yang didapatkan dari crossplot antara impedansi
akustik hasil inversi dan impedansi akustik sumur sebesar 0,8 dari skala 0 sampai
1. Berdasarkan peta impedansi akustik dan porositas secara horizontal, impedansi
akustik dan porositas berbanding terbalik. Porositas pada bagian atas Formasi
Missisauga bervariasi mulai dari harga 13,1% sampai 23,3%. Daerah Utara
sampai Timur laut didominasi oleh porositas dengan nilai 13,1% berkualitas
cukup. Pada daerah Timur sampai Tenggara didominasi nilai porositas 18,2%
berkualitas baik. Daerah selatan sampai barat Daya porositas dengan nilai 20,8%
berkualitas sangat baik. Porositas dengan harga 23,3% berkualitas sangat baik
tersebar pada daerah Timur Laut, Barat sampai ke tengah pada Formasi
Missisauga dan Barat Daya di dekat sumur L-30. Daerah ini dapat dinyatakan
sebagai zona prospek hidrokarbon. | en_US |