dc.description.abstract | Ginjal merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia. Fungsi ginjal yaitu
mengekreksikan sisa metabolisme tubuh melalui urin. Gangguan ginjal merupakan
keadaan dimana ginjal tidak dapat melakukan fungsinya secara normal. Gangguan l
ginjal diperkirakan akan mengalami peningkatan dengan peningkatan adanya insiden
diabetes melitus dan hipertensi. Hal yang utama dalam gangguan ginjal adalah
penanganan awal sehingga dibutuhkan deteksi dini untuk mengetahui adanya
gangguan ginjal. Hal yang sulit untuk deteksi gangguan ginjal adalah dibutuhkannya
keahlian untuk mengambil sampel darah dan parameter yang kurang spesifik pada
urin. Penelitian ini melakukan pengembangan dari alat sebelumnya untuk deteksi
gangguan ginjal namun dengan sampel yang berbeda yaitu urin dan dapat bereaksi
dengan kreatinin, protein dan pH.
Kreatinin, protein dan pH dalam urin merupakan indikator adanya gangguan
ginjal. Maka diperlukan sebuah reagen yang dapat menunjukkan adanya kehadiran
dari analit tersebut. Reagen untuk deteksi kreatinin menggunakan asam pikrat, untuk
deteksi protein menggunakanan Tetrabromphenol blue dan untuk deteksi pH yaitu
gabungan dari Bromothymol blue dan Methyl red. Keempat reagen tersebut akan
diimobilisasikan pada sebuah kertas saring whatman yang telah tersablon yang
berbentuk chip. Intensitas dari warna masing-masing reagen akan menunjukkan
konsentrasi analit yang teramati dan dapat digunakan sebagai tanda dari fungsi ginjal.
Kondisi optimum chip kertas yang dilakukan meliputi volume sampel yaitu
sebesar 25 μl, kemudian volume reagen dimana tempat kerja ketiga reagen memiliki
kapasitas volume yang sama yaitu sebesar 6 μl. Kemudian dilanjutkan kondisi
optimum dari masing-masing reagen, untuk deteksi kreatinin menggunakan reagen
asam pikrat konsentrasi yang digunakan 0,03M, perbandingan volume dengan NaOH
3% sebesar 3:2 danpH optimum dapar sitrat yang digunakan yaitu pH 8. Deteksi
protein dengan reagen Tetrabromophenol blue dengan konsentrasi 1000 ppm dan pH
4 sebagai dapar optimum. Deteksi perubahan pH menggunakan dua reagen yaitu
Bromothymol blue dan Methyl red, konsentrasi Bromothymol blue yang digunakan
yaitu 10.000 ppm dan Methyl red 2000 ppm kemudian hasil optimasi perbandingan
volume keduanya yaitu 2:1.
Karakteristik chip kertas yang dianalisis meliputi waktu respon yaitu waktu
yang paling lama memberikan respon yaitu analisis kreatinin dan diambil waktu yang
dibutuhkan untuk analisis sampel nyata yaitu kurang lebih 4 jam. Daerah kerja dari
chip kertas yaitu untuk mengetahui secara visual chip kertas dapat mendeteksi hingga
konsentrasi berapa. Adapun hasil tersebut untuk analit kreatinin sampai 0,1 ppm dan
protein 1 ppm. Linieritas dari standart analit untuk kreatinin 40 ppm, 80 ppm, 100
ppm, 200 ppm, 500 ppm dan 1000 ppm. Standart untuk protein 100 ppm, 200 ppm,
400 ppm, 600 ppm, 800 ppm, 900 ppm dan 1000 ppm. Dan batas deteksi dan
kuantitasi (LOD dan LOQ) untuk standart kreatinin memiliki LOD 0,088 ppm dan
LOQ 0,293 dan untuk standart protein memiliki LOD 0,462 ppm dan LOQ 1,540
ppm.
Selektifitas menggunakan pengganggu yaitu urea, garam kreatinin untuk
pengganggu protein dan protein untuk pengganggu kreatinin serta gula karena pada
aplikasi nyata terdapat kondisi diabetes yang didalam urin terdapat komponen gula.
Hasil yang didapat chip kertas selektif karena tidak memberikan hasil yang berbeda
dengan standart. Presisi untuk menguji kemampuan chip menghasilkan hasil yang
sama ketika analisis tersebut dapat diulang dan hasil yang didapat kurang dari 5%
hasil rata-rat presisi pH 0,309 %, kreatinin 0,147 % dan protein 0,101%. | en_US |