dc.description.abstract | Selulosa telah dimanfaatkan diberbagai bidang, salah satunya
dimanfaatkan sebagai bahan penyerap pada industri popok maupun pembalut.
Permasalahan penggunaan selulosa dalam bahan penyerap yakni daya serapnya 20
kali berat aslinya yang dirasa kurang. Penambahan SAP (Super Absorbent
Polymer) dapat meningkatkan daya serapnya namun berdampak buruk terhadap
lingkungan. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan metode crosslink
menggunakan agen crosslink asam dikarboksilat. Dimana interaksi selulosa dan
asam dikarboksilat dapat dilihat menggunakan metode docking. Penelitian ini
bertujuan menemukan asam dikarboksilat terbaik untuk crosslink selulosa.
Penentuan asam dikarboksilat terbaik berdasarkan energi Gibbs hasil perhitungan
docking serta interaksi antara selulosa dan asam dikarboksilat yang
menghubungkan selulosa antar rantai.
Penelitian ini menggunakan dua program docking yakni AutoDock Vina
dan AutoDock 4.2.6. Selulosa (makromolekul) dan asam dikarboksilat (ligan)
disiapkan dan diatur parameter gridbox menggunakan AutoDock Tools sebelum
docking. Terdapat 5 ukuran grid yang digunakan dalam penelitian ini. Pada
AutoDock Vina ligan dan makromolekul disiapkan menggunakan AutoDock
Tools sedangkan parameter grid pada file conf.txt kemudian AutoDock Vina
dijalankan. Sedangkan pada AutoDock 4.2.6 parameter grid diatur pada
AutoDock Tools kemudian dijalankan AutoGrid kemudian AutoDock 4.2.6
dijalankan. Hasil perhitungan kedua program dilihat interaksinya yang sesuai
menggunakan PyMol.
Hasil perhitungan AutoDock Vina menghasilkan 9 konformasi sedangkan
hasil perhitungan AutoDock 4.2.6 menghasilkan 10 konformasi. Setiap hasil
perhitungan dipilih hasil terbaiknya. Ligan terbaik hasil perhitungan kedua
software adalah asam adipat, dimana energi terendah hasil perhitungan AutoDock
Vina sebesar -3,5 kcal/mol dan hasil perhitungan AutoDock 4.2.6 sebesar -2,55
kcal/mol. | en_US |