Show simple item record

dc.contributor.advisorSenjarini, Kartika
dc.contributor.advisorSetiawan, Rendy
dc.contributor.authorMufidah, Imroatul
dc.date.accessioned2017-01-18T07:17:08Z
dc.date.available2017-01-18T07:17:08Z
dc.date.issued2017-01-18
dc.identifier.nim121810401007
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78876
dc.description.abstractKasus endemis malaria di Indonesia terjadi sekitar 15 juta kasus tiap tahunnya. Salah satu daerah endemis malaria di Indonesia adalah Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sisi sebelah timur daerah tersebut terdapat beberapa lagun merupakan habitat perindukan dan perkembangbiakan larva Anopheles. Lagun yang terdapat di pantai bangsring antara lain adalah Lagun Kandangan, Lagun Kluwih, Lagun Loji Selatan dan Lagun Loji Utara. Nyamuk Anopheles sebagai vektor penyakit malaria dalam perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi geografis, cuaca, kelembaban, suhu dan waktu. Selain itu, tempat untuk istirahat, tempat untuk mencari makanan, tempat untuk berkembang biak dan atau kondisi lingkungan yang kondusif juga mempengaruhi perkembangan larva Anopheles. Oleh karena itu dilakukan penelitian pada lagun di Desa Bangsring yaitu pengamatan preferensi habitat larva Anopheles sebagai strategi pengendalian vertor malaria. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai Juni 2016 di pesisir pantai dusun Parasputih desa Bangsring Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi. Pengambilan data kepadatan dan karakteristik habitat Larva Anopheles berupa fator biotik (DO, pH, suhu dan salinitas) dan abiotik (predator, algae, protozoa dan tanaman air) pada perairan lagun. Penelitian ini menggunakan metode road sampling untuk mengetahui lokasi habitat positif larva Anopheles. Terdapat 4 lagun dengan rincian lagun pertama, kedua dan ketiga masing-masing diambil satu titik. Sedangkan lagun ke empat yang merupakan laguna terbesar diambil 3 titik. Pengambilan sampel dilakukan pada lokasi yang banyak berkumpul tanaman air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Larva nyamuk Anopheles lebih memilih habitat pada perairan lagun kandangan tepatnya pada titik ke 5. Lagun kandangan memiliki faktor lingkungan dengan salinitas rata-rata yaitu 3 o/oo, Suhu 28,2 ᴼC , pH 7,6 dan DO 29,9 mg/l. Jumlah larva paling banyak ditemukan sebanyak 444 ekor yaitu pada Bulan Desember. Sedangkan berdasarkan pengamatan faktor biotik, larva nyamuk Anopheles paling banyak berkumpul pada tempat yang ternaungi oleh tumbuhan air yang mengapung seperti makroalga dan tumbuhan air yang terdapat pada permukaan dan di tepi lagun.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectLARVA NYAMUK Anopheles sp.en_US
dc.subjectDAERAH ENDEMIS MALARIAen_US
dc.subjectHABITATen_US
dc.titlePREFERENSI HABITAT LARVA NYAMUK Anopheles sp. DI DAERAH ENDEMIS MALARIA DI DESA BANGSRING KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record