dc.description.abstract | Jagung merupakan makanan pokok selain beras yang digunakan dan
dikonsumsi oleh mayoritas masyarakat Bazartete. MAP Timor-Leste telah
berupaya untuk meningkatkan produksi jagung melalui introduksi varietas baru
yaitu varietas Sele dan Noi Mutin pada tahun 2007 dan 2011 sebagai varietas
unggul untuk di adopsi oleh petani. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui;
tingkat pengetahuan, partisipasi dan adopsi petani serta hubungan faktor-faktor
sosial ekonomi petani (umur, jumlah anggota keluarga, pendidikan formal,
pengalaman usahatani, luas lahan dan produksi) dan Sifat-sifat inovasi
(keuntungan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, triabilitas dan observabilitas),
saluran komunikasi, kegiatan promosi dan jenis keputusan dengan adopsi inovasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Tingkat pengetahuan petani umumnya
pada kategori sedang 57,40 % sampai sebagian besar tinggi 42,60 %, karena
petani hanya tahu adanya benih untuk dibudidayakan sedangkan program kurang
dipahami karena tidak ada informasi dari PPL dan staf teknik terkait, pada aspek
evaluasi pada perbaikan tanaman pangan, produksi benih formal dan distribusi,
managemen pembenihan, namun pada produksi benih informal dan distribusi
kategori tinggi karena petani menjadi anggota GKHF/CSPGs. Tingkat partisipasi
petani umumnya pada kategori sedang 62,96 % karena dalam perencanaan
anggota kelompok tani tidak dilibatkan, sementara itu terdapat 20,37 % berada
pada kategori tinggi hal ini dikarenakan sebagian besar anggota kelompok tani
dalam program SoL melakukan budidaya tanaman jagung pada aspek pelaksanaan
dan evaluasi. Tingkat adopsi petani umumnya pada kategori sedang 85,19 %,
Sedangkan 14,81 % petani berada pada kategori rendah. Hubungan umur,
pengalaman, saluran komunikasi dan jenis keputusan dengan adopsi inovasi
memiliki korelasi yang positif. | en_US |