dc.description.abstract | Penelitian ini bertolak dari fenomena belum optimalnya pemanfaatan dan pengelolaan ritual tradisi Larung Sesaji di wilayah timur pulau Jawa, yakni di daerah Jember dan Banyuwangi. Dua daerah tersebut memiliki agenda rutin tahunan berupa ritual tradisi Larung Sesaji; akan tetapi, tradisi tersebut belum memadai dalam rangka memberikan efek positif secara sosial-budaya dan ekonomi bagi masyarakat setempat sebagai anggota kolektifnya. Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan untuk menjawab permasalahan pokok: (1) prosesi ritual tradisi Larung Sesaji sebagai suatu fenomena budaya; (2) mendeskripsikan ritual tradisi Larung Sesaji sebagai kekuatan potensi local yang dapat membangun kekuatan sosial-budaya dan memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat setempat; (3) merumuskan strategi pengembangan ritual tradisi Larung Sesaji dilihat dari sisi strategi kebijakan, strategi pengelolaan, dan strategi pemasaran dalam konteks produk wisata budaya.
Selanjutnya, terkait dengan metode penelitian, penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development), yang dirancang untuk menghasilkan model strategi pengembangan yang terkait dengan wisata budaya berbasis ritual tradisi. Prosedur analisis yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut: (1) membaca secara seksama teks lisan hasil wawancara yang sudah terkumpul; (2) menyeleksi dan menandai data yang ada dengan kode tertentu, agar memudahkan analisis; (3) mengidentifikasi dan mengklarifikasi data sesuai dengan data yang dibutuhkan; (4) menganalisis, mendeskripsikan, dan menginter-pretasi data sesuai dengan format rumusan masalah yang ada; (5) menyusun panduan strategis pengembangan Larung Sesaji di wilayah timur pulau Jawa sebagai model wisata budaya berbasis ritual tradisi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fenomena ritual Larung Sesaji memiliki peluang yang besar untuk dapat dikembangkan sebagai wisata budaya berbasis ritual tradisi. Peluang tersebut ditunjukkan dengan karakteristik ritualnya yang berbasis massa, daya serap masyarakat lokal dan luar daerah yang besar, serta perhatian pemerintah daerah terhadap akses pengembangan program. Oleh karena itu, ritual Larung Sesaji memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai wisata budaya berbasis ritual tradisi. | en_US |