Show simple item record

dc.contributor.advisorMUFLIHAH, Yeni Maulidah
dc.contributor.advisorWINATA, I Nyoman Adi
dc.contributor.authorSAPUTRI, Nora Dwi
dc.date.accessioned2017-01-16T04:40:00Z
dc.date.available2017-01-16T04:40:00Z
dc.date.issued2017-01-16
dc.identifier.nimNIM121810301021
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78685
dc.description.abstractFlavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder dari golongan fenolik yang banyak ditemukan pada tanaman, salah satunya benalu kopi. Analisis flavonoid pada benalu dapat dilakukan menggunakan berbagai macam metode salah satunya kromatografi. Metode kromatografi yang biasa digunakan yaitu Kromatografi Cair Tingkat Tinggi (KCKT), Kromatografi Gas(KG), dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Penelitian ini menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis dengan detektor densitometer (KLT–Densitometri). Metode Kromatografi Lapis Tipis–Densitometri merupakan salah satu metode analisis kadar flavonoid pada daun benalu kopi yang dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif dalam jangka waktu yang relatif singkat serta lebih mudah diaplikasikan dibandingkan metode KG dan KCKT. Komposisi eluen merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pemisahan dalam metode KLT, sehingga perlu dilakukan optimasi komposisi eluen. Optimasi eluen dilakukan dengan menotolkan masing-masing sampel dan larutan standar flavonoid (kuersetin) sebanyak 40 L pada plat KLT Gel F254 yang sudah diaktivasi. Plat KLT selanjutnya dielusi menggunakan campuran metanol : kloroform dengan perbandingan volume 1:1 ; 4:1 ; 3:2 ; 2:3 ; 1:4 dalam bejana berukuran 10x10x5 cm yang telah dijenuhkan sebelumnya pada suhu ruang. Hasil pemisahan KLT selanjutnya dianalisis menggunakan densitometer pada panjang gelombang maksimum kuersetin yakni 369 nm. Plat KLT kemudian diberi pereaksi semprot AlCl3 5% untuk analisis kualitatif. Eluen metanol : kloroform (4:1) merupakan eluen yang menghasilkan pemisahan paling baik karena jumlah puncak yang dihasilkan oleh data densitogram lebih banyak dari komposisi eluen yang lain yaitu sebanyak 7 puncak serta nilai standar deviasi paling kecil yaitu 0.001. Validasi metode analisis Kromatografi Lapis Tipis−Densitometri perlu dilakukan untuk mengetahui atau memastikan bahwa metode analisis yang telah dilakukan sudah sesuai untuk diterapkan sebagai metode analisis kadar flavonoid pada daun benalu kopi. Berdasarkan hasil pengujian terhadap parameterparameter validasi yang meliputi linieritas, LOD (limit of detection), LOQ (limit of quantitation), keseksamaan (precision), dan kecermatan (accuracy). Metode KLT–Densitometri untuk penentuan kadar flavonoid pada daun benalu dikatakan valid karena memenuhi persyaratan uji validitas yaitu uji linier dengan nilai r = 0,998 ; LOD dan LOQ dengan nilai 182.5 ng dan 608.3 ng; presisi dengan nilai 2.5-5.1 %; dan akurasi dengan nilai 86.14-102.46 %. Kadar flavonoid yang diperoleh dari sampel daun benalu kopi dalam bentuk serbuk yang memiliki kadar air 8.7% sebesar 1.40410-2 ± 0.0007 mg/g.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries121810301021;
dc.subjectKADAR FLAVONOIDen_US
dc.subjectBENALU KOPI (Dendrophthoe pentandra (L.) Miqen_US
dc.titleANALISIS KADAR FLAVONOID PADA BENALU KOPI (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) MENGGUNAKAN TEKNIK KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS–DENSITOMETRIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record