Show simple item record

dc.contributor.advisorCAHYONO, Bowo Eko
dc.contributor.advisorMISTO
dc.contributor.authorARIVAH, Holili Nur
dc.date.accessioned2017-01-16T01:48:21Z
dc.date.available2017-01-16T01:48:21Z
dc.date.issued2017-01-16
dc.identifier.nimNIM111810201023
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78614
dc.description.abstractPenelitian ini menggunakan 3 merk semen yang dicampurkan dengan pasir dan air sebagai salah satu medium yang digunakan sebagai bahan dielektrik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas semen dengan menggunakan pengukuran nilai konstanta dielektrik dan resistivitas pada semen. Penelitian ini menggunakan metode kapasitif dan resistif dimana semen yang diapit oleh pelat sejajar dihubungkan seri dengan kapasitor dan resistor, kemudian rangkaian tersebut dihubungkan dengan osiloskop untuk mengukur tegangan masukan dan tegangan keluaran sehingga diperoleh nilai konstanta dielektrik dan resistivitas. Penambahan hari (umur semen) pada saat pengukuran akan berdampak pada perubahan nilai konstanta dielektrik dan resistivitas. Pengukuran ini dilakukan setiap hari selama 28 hari dengan menggunakan dimensi bahan dielektrik berukuran 3cmx3cmx3xcm. Konstanta dielektrik pada saat hari ke 1 memiliki nilai yang berbeda yaitu sebesar 2,64 pada semen merk A, 2,32 pada semen merk B dan 2,48 pada semen merk C. Pada hari ke 28 semua merk semen memiliki nilai konstanta dielektrik yang sama yaitu sebesar 0,30. Sedangkan nilai resistivitas pada pada hari ke 1 sebesar 0,67 Ωm untuk semen merk A, 0,88 Ωm untuk semen merk B dan 0,67 Ωm untuk semen merk C, pada hari ke 28 yaitu sebesar 30,00 Ωm untuk semua merk semen. Nilai konstanta dielektrik dan resistivitas tidak dipengaruhi oleh perbedaan merk semen yang digunakan karena pada hari ke 28 semua merk semen memiliki nilai konstanta dielektrik dan resistivitas yang sama. Semen merk A mengalami penurunan drastis dan lebih cepat mencapai nilai konstanta dielektrik minimum dibandingkan dengan semen merk B dan merk C. Semen merk A juga mengalami kenaikan yang drastis pada nilai resistivitas di minggu pertama, namun semen merk C lebih cepat mencapai nilai resistivitas maksimum daripada semen yang lainnya. Nilai konstanta dielektrik pada semen mengalami penurunan pada saat penambahan umur (waktu pengeringan). Sedangkan untuk nilai resistivitas pada semen mengalami kenaikan pada saat penambahan umur (waktu pengeringan). Hal ini disebabkan oleh nilai tegangan keluaran yang diperoleh pada saat pengukuran, dimana semakin kecil nilai tegangan keluaran maka akan semakin kecil nilai konstanta dielektriknya, hal ini disebabkan karena nilai tegangan keluaran berbanding lurus dengan nilai konstanta dielektrik, sedangkan untuk nilai resistivitas berbanding terbalik dengan nilai tegangan keluaran sehingga membuat nilai resistivitas semakin besar. Selain itu kandungan air yang ada di dalam semen mempengaruhi nilai konstanta dielektrik dan resistivitas, dimana semakin lama waktu pengeringan akan membuat kandungan air semakin berkurang (kecil) dan campuran semen menjadi lebih keras. Hal ini berarti semakin lama waktu pengeringan maka semen akan semakin keras. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin mengerasnya semen maka nilai konstanta dielektrik menurun dan nilai resistivitasnya meningkat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries111810201023;
dc.subjectKUALITAS SEMENen_US
dc.subjectDIELEKTRIK DAN RESISTIVITASen_US
dc.titleANALISA KUALITAS SEMEN MELALUI PENGUKURAN KONSTANTA DIELEKTRIK DAN RESISTIVITASen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record