dc.description.abstract | Banyak dari pekerjaan non formal yang dapat dimasuki oleh masyarakat salah satunya adalah usaha kecil berupa Pedagang Kaki Lima. Mayoritas modal yang dimiliki oleh para pedagang kaki lima relatif kecil karena berasal dari modal sendiri. Modal yang relatif kecil merupakan salah satu penyebab usaha yang dimiliki oleh para pedagang kaki lima umumnya sederhana dan skala usahanya kecil. Adanya kondisi inilah yang menyebabkan maraknya penawaran kredit yang dilakukan oleh pihak lembaga keuangan formal (bank) maupun lembaga keuangan non formal (seperti: rentenir, pengijon, pelepas uang, dana lain-lain). Hal ini dikarenakan banyak dari para pedagang yang tertarik untuk melakukan kredit guna meningkatkan usaha yang telah mereka miliki tersebut. Oleh karena itulah banyak dari pada pedagang kaki lima di Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur yang memilih untuk melakukan kredit pada bank harian.
Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pengambilan kredit pada bank harian oleh pedagang kaki lima di Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive area yaitu di sekitar Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang. Untuk menentukan populasi penelitian menggunakan metode purposive, sedangkan untuk menentukan jumlah responden dalam penelitian menggunakan metode Random sampling yaitu sebanyak 73 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari metode: angket, observasi, wawancara, dan dokumen. Analisis data yang digunakan yaitu Analisis Structural Equation Modelling (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pengambilan kredit pada bank harian adalah faktor social. Hal ini terlihat dari koefisien jalur sebesar 0,421 dengan CR sebesar 4,679 dan diperoleh signifikansi (p) 0,000 < 0,05 dengan nilai kontribusinya sebesar 26,8177%. Selanjutnya yaitu faktor pribadi dengan koefisien jalur sebesar 0,410 dengan CR sebesar 4,389 dan diperoleh signifikansi (p) 0,000 < 0,05 dan nilai kontribusinya sebesar 24,723%. Faktor psikologis dengan koefisien jalur sebesar 0,382 dengan CR sebesar 4,120 dan diperoleh signifikansi (p) 000 < 0,05 dan nilai kontribusinya sebesar 21,4684%. Dan yang terakhir adalah faktor budaya dengan koefisien jalur sebesar 0,372 dengan CR sebesar 3,510 dan diperoleh signifikansi (p) 0,001 < 0,05 dan nilai kontribusinya sebesar 18,786%. Dengan nilai Chi-Square = 70,751 dengan DF=56 dan Sig. Prob. 0,201, Nilai RMSEA=0,054, nilai GFI=0,920, nilai AGFI=0,940, nilai CMIN/DF=1,540, TLI=0,930, dan CFI=0,945. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan tersebut dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya, sosial, pribadi, dan psikologis terhadap keputusan pengambilan kredit pada bank harian oleh para pedagang kaki lima di Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur.
Adapun saran yang dapat diberikan bagi bagi pihak pedagang kaki lima, hendaknya mempertimbangkan serta mencari informasi yang lebih lengkap dalam melakukan kredit pada bank harian, serta mempertimbangkan resiko yang dialami. Bagi pihak bank harian, hendaknya memberikan bunga pinjaman yang sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. Dan bagi peneliti lain, untuk ikut mempertimbangkan sumbangan pengaruh variabel bebas lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. | en_US |