Show simple item record

dc.contributor.advisorAsrumi
dc.contributor.advisorSuyanto, Budi
dc.contributor.authorLISA, Karomatul
dc.date.accessioned2016-11-17T04:10:35Z
dc.date.available2016-11-17T04:10:35Z
dc.date.issued2016-11-17
dc.identifier.nim120110201001
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77978
dc.description.abstractPenelitian ini membahas tentang tindak tutur direktif. Permasalahan yang dikaji adalah tindak tutur direktif yang dilakukan antarsesama remaja dan cara mengurangi ketidaksopanan tindak tutur direktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tiga tahapan. Pertama, metode dan teknik penyediaan data dengan menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap; dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap dan simak libat cakap; ketika melakukan teknik simak dilakukan perekaman dan pencatatan, saat melakukan penyimakan peneliti merekam pembicaraan sekaligus melakukan pencatatan. Kedua, metode dan teknik analisis data menggunakan metode padan pragmatik dan analisis caratujuan. Ketiga, metode penyajian dan hasil analisis data menggunakan metode formal dan informal. Masalah diteliti dengan teori tindak tutur. Menurut teori, tindak tutur direktif dibedakan menjadi enam kategori, yaitu: (1) requestives, (2) questions, (3) requirements, (4) prohibitive, (5) permissives, (6) advisories. Fenomena tindak tutur dijelaskan dengan implikatur, praanggapan, prinsip kerjasama, strategi sindiran dan ilokusi antisipasi, prinsip kesantunan, dan skala kesantunan. Dengan penggunaan teori-teori tersebut dapat membantu peneliti menganalisis rumusan masalah dalam penelitian ini. Deskripsi tindak tutur direktif antarsesama remaja berdasarkan hasil analisis ditemukan requestives, questions, requirements, prohibitives, dan advisories dilakukan antarsesama remaja. Enam kategori dari tindak tutur direktif tersebut lebih sering dilakukan secara langsung, karena para remaja lebih suka menggunakan kalimat langsung dari pada kalimat tak langsung saat berkomunikasi. Namun ada pula tuturan remaja yang dilakukan secara tak langsung dalam beberapa komunikasi, tindakan ini untuk mengurangi ketidaksopanan saat berbicara. Dalam penelitian ini ditemukan tindak tutur direktif yang bersifat competitive (kompetitif) dan tindak tutur direktif yang bersifat convivial (menyenangkan). Tindak tutur direktif yang bersifat convivial (menyenangkan) memperkuat pendapat Searle yang mengatakan jika ada direktif yang secara intrinsik memang sopan. Tindak tutur direktif yang bersifat convivial dilakukan secara langsung, karena sifatnya memang menyenangkan dan sopan, sedangkan untuk tindak tutur direktif yang bersifat kompetitif dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Tindak tutur direktif yang bersifat kompetitif antara lain kategori requestives, requirements, dan prohibitives. Tindak tutur direktif secara tak langsung menggunakan strategi sindiran dan ilokusi antisipasi untuk mengurangi ketidaksopanan saat berbicara. Kalimat deklaratif dan kalimat interogatif digunakan sebagai cara untuk menindakkan perintah atau permintaan kepada lawan tutur agar terkesan lebih sopan. Kesopanan antarsesama remaja dapat dilihat dari skala kesantunan yang mereka gunakan dalam komunikasi sehari-hari. Pada skala kesantunan ditemukan bahwa pertuturan antarsesama remaja tidak mengenal skala keotoritasan (authority scale), hal tersebut disebabkan karena pertuturan antarsesama remaja tidak melihat hubungan status sosial diantara mereka saat berkomunikasi sehari harien_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectTINDAK TUTUR DIREKTIFen_US
dc.subjectREMAJAen_US
dc.titleANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARSESAMA REMAJA DI KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record