dc.description.abstract | Penelitian ini membahas tentang tindak tutur direktif. Permasalahan yang
dikaji adalah tindak tutur direktif yang dilakukan antarsesama remaja dan cara
mengurangi ketidaksopanan tindak tutur direktif. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri atas tiga tahapan. Pertama, metode dan teknik penyediaan
data dengan menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap; dilanjutkan
dengan teknik simak bebas libat cakap dan simak libat cakap; ketika melakukan
teknik simak dilakukan perekaman dan pencatatan, saat melakukan penyimakan
peneliti merekam pembicaraan sekaligus melakukan pencatatan. Kedua, metode
dan teknik analisis data menggunakan metode padan pragmatik dan analisis caratujuan.
Ketiga, metode penyajian dan hasil analisis data menggunakan metode
formal dan informal.
Masalah diteliti dengan teori tindak tutur. Menurut teori, tindak tutur
direktif dibedakan menjadi enam kategori, yaitu: (1) requestives, (2) questions, (3)
requirements, (4) prohibitive, (5) permissives, (6) advisories. Fenomena tindak
tutur dijelaskan dengan implikatur, praanggapan, prinsip kerjasama, strategi
sindiran dan ilokusi antisipasi, prinsip kesantunan, dan skala kesantunan. Dengan
penggunaan teori-teori tersebut dapat membantu peneliti menganalisis rumusan
masalah dalam penelitian ini.
Deskripsi tindak tutur direktif antarsesama remaja berdasarkan hasil
analisis ditemukan requestives, questions, requirements, prohibitives, dan
advisories dilakukan antarsesama remaja. Enam kategori dari tindak tutur direktif
tersebut lebih sering dilakukan secara langsung, karena para remaja lebih suka
menggunakan kalimat langsung dari pada kalimat tak langsung saat
berkomunikasi. Namun ada pula tuturan remaja yang dilakukan secara tak langsung dalam beberapa komunikasi, tindakan ini untuk mengurangi
ketidaksopanan saat berbicara.
Dalam penelitian ini ditemukan tindak tutur direktif yang bersifat
competitive (kompetitif) dan tindak tutur direktif yang bersifat convivial
(menyenangkan). Tindak tutur direktif yang bersifat convivial (menyenangkan)
memperkuat pendapat Searle yang mengatakan jika ada direktif yang secara
intrinsik memang sopan.
Tindak tutur direktif yang bersifat convivial dilakukan secara langsung,
karena sifatnya memang menyenangkan dan sopan, sedangkan untuk tindak tutur
direktif yang bersifat kompetitif dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Tindak tutur direktif yang bersifat kompetitif antara lain kategori
requestives, requirements, dan prohibitives. Tindak tutur direktif secara tak
langsung menggunakan strategi sindiran dan ilokusi antisipasi untuk mengurangi
ketidaksopanan saat berbicara. Kalimat deklaratif dan kalimat interogatif
digunakan sebagai cara untuk menindakkan perintah atau permintaan kepada
lawan tutur agar terkesan lebih sopan.
Kesopanan antarsesama remaja dapat dilihat dari skala kesantunan yang
mereka gunakan dalam komunikasi sehari-hari. Pada skala kesantunan ditemukan
bahwa pertuturan antarsesama remaja tidak mengenal skala keotoritasan
(authority scale), hal tersebut disebabkan karena pertuturan antarsesama remaja
tidak melihat hubungan status sosial diantara mereka saat berkomunikasi sehari hari | en_US |