dc.description.abstract | Novel Midah, Simanis Bergigi Emas merupakan salah satu karya Pramoedya Ananta Toer. Novel Midah, Simanis Bergigi Emas tentang kehidupan seorang perempuan yang tidak mudah menyerah untuk menjadi seorang penyanyi. Novel tersebut memberikan penggambaran bahwa sebagai seorang perempuan harus memiliki sifat yang pantang menyerah dan bersabar dalam menghadapi masalah sesulit apapun, lebih menghargai kebebasan seorang anak dan kebebasaan seorang perempuan.
Tujuan penelitian: (1) mendeskripsikan unsur intrinsik yang terkandung dalam novel Midah, Simanis Bergigi Emas; (2) mendeskripsikan tentang subordinasi dan stereotip yang dimiliki tokoh utama novel Midah, Simanis Bergigi Emas sesuai dengan teori gender; (3) mendeskripsikan tentang memperjuangkan kebebasan-kebebasan yang dimiliki tokoh utama yang menonjol dalam novel Midah, Simanis Bergigi Emas sesuai dengan teori feminisme liberal; (4) mendeskripsikan resistensi perempuan dalam novel Midah, Simanis Bergigi Emas. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan tentang penggunaan ilmu feminisme liberal dalam karya sastra.
Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif, yakni pendekatan struktural dan feminisme liberal. Pendekatan struktural digunakan sebagai bentuk analisis awal pada novel Midah, Simanis Bergigi Emas untuk dapat menentukan tokoh-tokoh yang dapat dianalisis dengan pendekatan feminisme liberal. Pendekatan feminisme liberal digunakan untuk mengungkap tokoh utama yang memperjuangkan kebebasan seorang perempuan dari ketidakadilan gender.
Berdasarkan analisis stuktural terhadap novel Midah, Simanis Bergigi Emas, diketahui bahwa judul dalam novel Midah, Simanis Bergigi Emas merupakan penggambaran tokoh utama menjadi penyanyi dengan memasang gigi emas. Tema mayornya adalah dengan perjuangan seseorang dapat mempertahankan menjadi penyanyi. Tema mayor tersebut terlihat pada tokoh utama Midah. Tema-tema dalam novel Midah, Simanis Bergigi Emas adalah kehadiran adik memunculkan ketidakadilan dalam rumah, dampak buruk kawin paksa berakibat penderitaan, pengkhianatan cinta membuat tidak percaya terhadap cinta, ketidakadilan dapat memuculkan rasa kepedulian, dan kecantikan menimbulkan iri. Tokoh utama dalam novel Midah, Simanis Bergigi Emas adalah Midah. Tokoh bawahan yang paling dominan dalam novel Midah, Simanis Bergigi Emas adalah Haji Abdul, Haji Terbus, Riah, Nini, Ahmad, dan Nyonya rumah. Midah, Haji Abdul, Haji Terbus, dan Ahmad memiliki watak bulat atau round character. Riah, Nini dan Nyonya rumah memiliki watak datar atau flat character. Konflik-konflik yang terdapat dalam novel Midah, Simanis Bergigi Emas adalah konflik anatara manusia dengan manusia, konflik manusia dengan masyarakat, serta konflik manusia dengan kata hatinya.
Berdasarkan pembahasan ketidakadilan gender juga terdapat dalam novel Midah, Simanis Bergigi Emas karya Pramoedya Ananta Toer. Ketidakadilan gender meliputi; subordinasi dan stereotip. Resistensi perempuan yang terdapat dalam novel Midah, Simanis Bergigi Emas karya Pramoedya Ananta Toer terdapat pada tokoh utama yaitu, Midah. Feminisme liberal yang terdapat dalam novel Midah, Simanis Bergigi Emas karya Pramoedya Ananta Toer meliputi; kebebasan meliputi; kebebasan dalam menentukan pasangan, kebebasan dalam mewujudkan cita-cita, dan kebebasan dalam memilih tempat tinggal. Resistensi perempuan meliputi; resistensi Midah terhadap Agama Islam, resistensi Midah terhadap pandangan masyarakat Jawa, resistensi Midah terhadap kota Jakarta. | en_US |