dc.description.abstract | Penelitian ini mempunyai tujuan awal yaitu untuk menemukan pelabelan
selimut total super (a; d) ¡ H antimagic pada joint dari graf lintasan dan siklus
dengan menentukan kardinalitas titik maupun sisi, menentukan batas atas d dan
beberapa nilai beda d dan mengembangkan Chiphertext dengan menggunakan
pelabelan selimut total (a; d) ¡ H antimagic pada joint dari graf lintasan dan
siklus. Terdapat tahap-tahap agar tujuan tersebut tercapai, tahap pertama yang
dilakukan adalah menentukan kardinalitas baik titik maupun sisi selanjutnya
batas atas d dari joint dari graf lintasan dan graf siklus. Kemudian, mencari
pengembangan partisi dan variasi nilai beda yang disajikan dalam Lemma.
Membangun pelabelan yang berdasarkan kombinasi partisi yang dikembangkan
dengan menemukan sebuah Teorema beserta ilustrasi graf, dan tahap terakhir
membentuk Chiphertext menggunakan ilustrasi tersebut.
Didapatkan pemaparan dari hasil perhitungan bahwa pelabelan selimut
total super (a; d) ¡ H antimagic pada joint graf lintasan dan siklus nPz + Ct
memiliki kardinalitas himpunan titik V1 = fy(i;k); 1 · i · m; 1 · k · ng,
V2 = fxl; 1 · l · tg, dan himpunan sisi E1 = fs(r;k); 1 · r · c; 1 · k · ng,
E2 = fxlxl+1; 1 · l · t ¡ 1g[fxtx1g. Didapatkan jV1j = nm, jV2j = t, jE1j = nc,
dan jE2j = (t¡1)+1 = t sedemikian hingga pG = jV (G)j = jV1j+jV2j = nm+t,
qG = jE(G)j = jE1j + jE2j = nc + t dan joint graf lintasan dan graf siklus
(nPz + Ct) memiliki batas atas d · (pH)2 ¡ tpH + (qH)2 ¡ tqH. Selanjutnya
dilakukan pengembangan partisi dan variasi nilai beda sehingga mendapatkan 2
Lemma diantaranya Pn
m;3m2(i; k);Pn
m;¡3m2(i; k) yang kemudian membangun
pelabelan selimut total super (a; d) ¡ H antimagic pada joint graf lintasan dan
siklus nPz + Ct dari kombinasi partisi yang sudah ditemukan dan dihasilkan
pada penelitian ini sehingga didapatkan Teorema baru.
viii
Hasil penelitian ini berupa teorema baru mengenai pelabelan selimut (a; d)¡
H anti ajaib super pada joint graf lintasan dan siklus nPz + Ct dengan a =
f( 3m1+3m21
2 ¡3m21
¡2m1)+(m2+3nm22
)+( 3m2+3m22
2 ¡3m2+(m1+2(m1)n))+(n
2 (m23
¡
m3)+m3k+(m1+2(m1))n+(m2+2(m2))n)+(m4n
2 (m4+1)+m4+(m1+2(m1))n+
(m2 + 2(m2))n + nm3)( 1
2 (m5 ¡ m25
) + (m1 + 2(m1))n + (m2 + 2(m2))n + nm3 +
nm4)+(m6
2 (2m6n+m6+1)+(m1+2(m1))n+(m2+2(m2))n+nm3+nm4+nm5)+
(m7
4 (2m7n¡n+1)+(m1+2(m1))n+(m2+2(m2))n+nm3+nm4+nm5+nm6)+
(m8
4 (2m8n+n+3)+(m1+2(m1))n+(m2+2(m2))n+nm3+nm4+nm5+nm6+
nm7)+(l1+ 3
4 l2
1)+(l2+ 3
4 l2
2 +(m1+2(m1)n))( 3c1+3c21
2 ¡3c21
¡2c1©nm + t)+(c2+
3nc22
+3c2+3c22
2 ¡3c2+nc1+nm+t)+(n
2 (c33
¡c3)+nc1+nc2+nm+t)+( c4
2 (c4+1)+c4+
nm+t+nc1+nc2+nc3)+( 1
2 (c5¡c25
)+nm+t+nc1+nc2+nc3+nc4)+( c6
2 (2c6n+c6+
1)+nm+t+nc1+nc2+nc3+nc4+nc5)+( c7
4 (2c7n¡n+1)+nm+t+nc1+nc2+nc3+
nc4+nc5+nc6)+( c8
4 (2c8+n+3)+nm+t+nc1+nc2+nc3+nc4+nc5+nc6+nc7)g dan
d = f3m21
¡3m22
+m3¡m4+m25
¡m26
+m7
2 ¡m8
2 +3c21
¡3c22
+c3¡c4+c25
¡c26
+c7
2 ¡c8
2 g
Teorema tersebut dapat dibentuk ciphertex. Ciphertex yang diaplikasikan
dalam penelitian ini adalah jenis ciphertex alfabet yang berdasarkan aturan
Julius Caesar. Dalam pembentukan ciphertex ini berdasarkan pelabelan yang
didapatkan dari kombinasi partisi yang digunakan. | en_US |