dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis matematika antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining) dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelas VIII MTs Negeri Jember 1. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Static Group Comparison. Adapun populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIID, VIIIE, VIIIF, dan VIIIG Mts Negeri Jember 1 tahun ajaran 2015/2016, yaitu sebanyak 151 siswa. Penentuan responden dilakukan dengan cara menguji homogenitas terhadap populasi untuk mengetahui kelompok yang mempunyai variansi sama. Uji homogenitas dari 4 kelas tersebut menggunakan Analisis Varian (ANOVA) dengan F hitung sebesar 0,075 dan nilai signifikan sebesar 0,974. Dapat disimpulkan bahwa keempat kelas homogen. Nilai yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai ulangan umum semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Setelah dinyatakan homogen, dilanjutkan dengan mencari 2 kelas masing-masing sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Didapat kelas VIII F sebagai kelas eksperimen yang akan menerapkan model pembelajaran SFAE dan kelas VIII G sebagai kelas kontrol yang akan menerapkan model pembelajaran ekspositori. Data kemampuan berpikir kritis matematika dikumpulkan melalui tes uraian yang berjumlah 4 soal. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang diajukan dengan menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan hasil signifikan yang dapat dilihat dari hasil P.Sig (2-taled) untuk soal nomor 1 sebesar 0,013, soal nomor 2 sebesar 0,000, soal nomor 3 sebesar 0,019, dan soal nomor 4 sebesar 0,005. Nilai dari masing-masing soal menunjukkan bahwa Psig (2-tailed) > 0,025 yang dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas VIII Mts Negeri Jember 1 yang diajar menggunakan model pembelajaran SFAE dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran ekspositori. | en_US |