Show simple item record

dc.contributor.authorRahmawati, Iis, S.Kp., M.Kes.
dc.contributor.authorSusanto, Tantut. Ns. M.Kep. Sp.Kep.Kom.
dc.contributor.authorWantiyah, Wantiyah. Ns. M.Kep.
dc.date.accessioned2016-09-28T01:11:09Z
dc.date.available2016-09-28T01:11:09Z
dc.date.issued2016-09-28
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77165
dc.descriptionPendanaan KKN-PPM 2015en_US
dc.description.abstractWilayah kerja Puskesmas Sumberjambe memiliki angka penanganan penyakit akibat kerja tertinggi di Jember dengan jumlah penduduk yang bekerja sebagai petani sebanyak 6890 orang. Petani yang bekerja di sektor informal harus bekerja 10 jam dalam sehari. Beban kerja petani dan keadaan tidak mendukung yang bersumber dari bidang ekonomi membuat petani membutuhkan suatu upaya pencegahan untuk menghindari terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang akan muncul pada petani. Di Kecamatan Sumberjambe terdapat 72 Kelompok Tani (Gapoktan) yang tersebar di 9 desa yaitu Desa Randuagung, Cumedak, Gunung Malang, Rowosari, Sumberjambe, Sumberpakem, Plerean, Pringgondani, dan Jambearum. Mayoritas petani di Gapoktan memiliki kesadaran yang rendah akan keselamatan dan kesehatan kerja sehingga berakibat terjadinya kecelakaan kerja dan PAK sehingga menurunkan produktivitas masyarakat petani. Bentuk kegiatan yang akan dilakukan dalam mengatasi masalah PAK pada Kelompok Tani (GAPOKTAN) tersebut, PSIK UNEJ bersama mahasiswa menyelenggarakan program KKN-PPM dengan mengaplikasikan program “Klinik Kesehatan Kelompok Tani (K3T) dalam upaya menanggulangi Penyakit Akibat Kerja (PAK)”. Program ini dilakukan bersama oleh 3 orang dosen bersama mahasiswa dalam mengimplementasikan hasil teknologi terbaru dalam pengorganisasian dan pengerakan masyarakat petani melalui peningkatan kesadaran melakukan cara kerja sesuai dengan posisi kerja yang ergonomic. Program Klinik Kesehatan Kelompok Tani akan diimplementasikan pada 72 kelompok tani di wilayah Kecamatan Sumberjambe yang tersebar di 7 desa. Program K3T dilakukan melalui 8 kegiatan, yaitu rekognisi, analisis, perencanaan, komunikasi, persiapan, implementasi, evaluasi, dan kontinuitas (RAPKPIEK). Delapan kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan pemberdayaan masyarakat petani dalam kemandirian menuju kesehatan optimal dalam upaya peningkatan produktivitas kerja petani. Kegiatan tersebut diimplementasikan melalui pemeriksaan kesehatan, pendidikan kesehatan, proses kelompok, pemberdayaan, dan kemitraan. Kegiatan K3T ini diharapkan akan mampu mengoptimalkan jam kerja petani yang produktif yaitu 7 jam/hari, adanya sikap posisi kerja yang ergonomis, penurunan prevalensi kejadian nyeri punggung bawah, beban kerja dan stress kerja yang menurun melalui pemeriksaan kesehatan berkala di Kelompok Tani Sehat Plus.en_US
dc.description.sponsorshipDitlitabmasen_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseriesKKN-PPM;
dc.subjectKlinik Kesehatanen_US
dc.subjectGapoktanen_US
dc.subjectPenyakit Akibat Kerjaen_US
dc.titleKlinik Kesehatan Kelompok Tani (K3T) Sebagai Upaya Penanggulangan Penyakit Akibat Kerja (PAK) Di Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jemberen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record