dc.description.abstract | Program pengabdian ini bertujuan untuk membantu proses regenerasi
panjak/pengrawit musik tradisional Banyuwangi. Program ini didasari oleh
permasalahan terkait kurangnya panjak/pengrawit dalam seni pertunjukan
tradisional Banyuwangi sebagai salah satu temuan dalam penelitian yang
dilakukan oleh Subaharianto, dkk (2013). Target khusus dari program ini adalah
(1) berdirinya sanggar seni yang mengkhususkan pada pelatihan musik tradisional
Banyuwangi dan kelompok pengrawit anak-anak dan remaja; (2) terpenuhinya
sarana dan prasarana minimum untuk latihan; (3) penciptaan metode pelatihan.
Untuk memenuhi tujuan dan target khusus tersebut, program ini
menggunakan beberapa metode. Pertama, wawancara mendalam dan focus group
discussion untuk lebih mendalami permasalahan dan potensi yang ada serta
rencana pendirian sanggar. Kedua, workshop untuk pendirian organisasi sanggar,
metode pelatihan dan manajemen sanggar. Ketiga, pendampingan pelatihan oleh
beberapa panjak senior yang ditunjuk berdasarkan kesepakatan antara tim dan
mitra. Keempat, evaluasi terhadap pelatihan yang sudah dilangsungkan.
Hasil program ini dapat disimpulkan sebagai berikut ini. Pertama, sanggar
seni untuk melahirkan pengrawit/panjak anak-anak/remaja telah didirikan dengan
nama Omah Seni Kuwung Wetan yang dipimpin oleh Dwi Agus Cahyono di Desa
Rejoagung, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi. Kedua, seperangkat alat
musik tradisional Banyuwangi sebagai sarana latihan telah dipenuhi, yang
meliputi saron, demung, peking, gong, pantus, angklung, kendang. Ketiga, metode
pelatihan menggunakan model gabungan antara tradisi lisan dan tulis secara
interaktif. Keempat, dibutuhkan dukungan berbagai pihak untuk menjamin
keberlanjutannya sehingga bisa menjadi pionneer bagi regenerasi musisi/panjak
musik tradisional Banyuwangi. | en_US |