dc.contributor.author | Fatimatuzzahro, Nadie. drg. M.DSc. | |
dc.contributor.author | Prasetya, Rendra Chriestedy. drg. M.DSc. | |
dc.date.accessioned | 2016-09-26T01:29:24Z | |
dc.date.available | 2016-09-26T01:29:24Z | |
dc.date.issued | 2016-09-26 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77096 | |
dc.description | IbM Pendanaan 2015 | en_US |
dc.description.abstract | Kabupaten Jember merupakan daerah penghasil berbagai komoditi pertanian dan
perkebunan. Salah satu komoditi yang banyak dikembangkan di Kabupaten Jember adalah
kakao. Kakao di Jember banyak diusahakan oleh perkebunan milik negara, swasta, maupun
rakyat. Salah satu wilayah penghasil kakao di Kabupaten Jember adalah Kebun Banjarsari
milik PTPN XII.
Pemeliharaan kesehatan terkait erat dengan kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi
kesejahteraan suatu masyarakat, kesadaran terhadap kesehatan menjadi lebih tinggi.
Masyarakat petani biasanya adalah masyarakat pedesaan yang masih memiliki keterbatasan
akses terhadap informasi tentang pemeliharaan kesehatan. Kondisi ini menyebabkan
masyarakat petani menjadi kurang memahami pentingnya memelihara kesehatan, terutama kesehatan gigi dan mulut, sehingga permasalahan yang seringkali terjadi adalah mengabaikan penyakit gigi dan mulut dengan tidak mengunjungi Puskesmas untuk mendapatkan perawatan yang semestinya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut melalui asuhan perawatan gigi, serta untuk memberikan informasi yang lebih terbuka tentang peranan dokter gigi dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan. Pengobatan gigi sederhana
juga diberikan kepada petani kakao sehingga dapat meningkatkan status kesehatan gigi dan mulutnya. Dengan dilakukannya kegiatan penyuluhan dan pengobatan sederhana ini, diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan dan status kebersihan rongga mulutnya. Dari hasil pengamatan kami, tingkat pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut para pekerja kakao sangat minim. Hal ini tampak dari tingkat kebersihan rongga mulut mereka yang tergolong buruk dan membutuhkan penanganan. Sebagian besar masalah kesehatan rongga mulut menyangkut kebiasaan merokok para petani sehingga banyak karang gigi, stain, dan resesi gingiva. Terdapat penurunan skor OHI-S sebelum dan sesudah dilakukannya kegiatan IbM ini yang berarti terjadi peningkatan tingkat kebersihan rongga mulut. Perlu dilakukan kegiatan serupa secara kontinyu agar didapatkan hasil yang maksimal. | en_US |
dc.description.sponsorship | Ditlitabmas | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.relation.ispartofseries | IbM; | |
dc.subject | Pengobatan | en_US |
dc.subject | Petani Kopi dan Kakao | en_US |
dc.subject | Kesehatan Gigi dan Mulut | en_US |
dc.title | IbM Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut Petani Kakao Kecamatan Bangsalsari | en_US |
dc.type | Other | en_US |