dc.description.abstract | Permasalahan tikus yang menyerang tanaman petani padi di Kecamatan Semboro terjadi mulai tahun 2011 dan sampai sekarang tahun 2014. Serangan tikus ini telah menyebabkan petani mengalami kegagalan panen. Pengendalian tikus yang dilakukan kelompok tani, selama ini belum menunjukkan keberhasilan yang memuaskan. Upaya pengendalian tikus telah dilakukan petani yang dibantu petugas penyuluh lapang (PPL) seperti gropyokan, teknik emposan, dan menggunakan jebakan (trap), namun masih belum berhasil. Oleh karena itu perlu adanya solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan memanfaatkan musuh alami tikus yaitu burung hantu (Tyto alba). Pemanfaatan burung hantu ini telah berhasil mengendalikan tikus pada beberapa daerah seperti di Demak, Kediri, Purworejo. Teknik pengendalian menggunakan burung hantu ini masih belum dikenal dan diterapkan oleh gapoktan di Kecamatan Semboro Kabupaten Jember, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan petani tentang bagaimana cara memanfaatkan burung hantu serta kurangnya sosialisasi tentang pentingnya burung hantu untuk mengendalikan tikus. Oleh karena itu melalui kegiatan Iptek bagi masyarakat (IbM) ini perlu dikenalkan dan diterapkan kepada kelompok tani di Kecamatan Semboro Kabupaten Jember tentang penggunaan burung hantu untuk mengendalikan hama tikus. Mitra dalam kegiatan ini yaitu gabungan kelompok tani (gapoktan) di Kecamatan Semboro yaitu gapoktan Makmur Jaya, Podorukun, Sidomekar, Mekarsari, Smboro dan Jayaagung karena kunci keberhasilan pengendalian adalah terorganisir dan dilaksanakan pada areal yang luas. Target dari kegiatan ini yaitu petani mampu menerapkan teknologi pengendalian hama tikus menggunakan burung hantu yang terorganisir dengan baik dalam satu kecamatan. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan target kegiatan ini yaitu dengan melakukan penyuluhan pentingnya kebersamaan yang terorganisir dengan baik dalam mengendalikan tikus yang melibatkan masyarakat, dinas terkait, dan perguruan tinggi, penyuluhan pengenalan biologi tikus, biologi burung hantu, dan praktek pembuatan pagupon burung hantu, praktek penangkaran burung hantu dan praktek pengendalian dengan menggunakan menggunakan burung hantu. Keluaran kegiatan ini yaitu terbentuknya rumah-rumah burung hantu yang dipasang di areal persawahan padi pada masing-masing gapoktan di Kecamatan Semboro. Kegiatan ini diharapkan dalam jangka panjang mampu menurunkan populasi tikus, sehingga produksi padi di Kecamatan Semboro dapat meningkat. Hasil yang dicapai yaitu petani memahami tentang bioekologi tikus, Bioekologi Burung hantu, Cara menangkarkan burung hantu, Cara membuat Rumah burung hantu dan teknik aplikasi burung hantu untuk mengendalikan tikus. | en_US |