dc.description.abstract | Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, atau kerja insulin. DM merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan dan pendidikan pengelolaan mandiri serta dukungan berkelanjutan. Tingkat pengetahuan yang rendah tentang perawatan diri pada pasien DM dapat memperburuk kondisi kesehatan serta menimbulkan stres akibat ketidakmampuan pasien dalam melakukan perawatan diri. Stres yang berkelanjutan pada pasien DM dapat menimbulkan hiperglikemia dan memicu timbulnya komplikasi.
Hasil studi pendahuluan pada 10 pasien DM di Wilayah Kerja Puskesmas Patrang didapatkan hasil bahwa beberapa pasien tidak mengetahui secara jelas tentang cara mengontrol DM. Penjelasan yang diberikan di pelayanan kesehatan dianggap kurang, sehingga pasien DM merasa kurang mampu melakukan perawatan secara mandiri. Hal ini menimbulkan tekanan yang dirasakan oleh pasien DM dalam menghadapi penyakitnya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, dengan menggunakan kuesioner Diabetes Distress Scale diperoleh 8 dari 10 pasien DM tipe 2 memiliki tingkat stres sedang.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani DM salah satunya dengan melakukan manajemen diabetes melalui pendidikan kesehatan. Proses pendidikan kesehatan yang diberikan perawat pada pasien dan pendamping pasien berupa Diabetes Self Management Education and Support (DSME/S) yang mengajarkan tentang manajemen diabetes secara mandiri. Manajemen diabetes yang baik dilakukan dengan pendekatan psikologis. Pasien DM yang menerima DSME/S mengalami perbaikan kontrol gula darah dan kondisi psikologis yang membaik. DSME/S adalah proses yang berkelanjutan untuk memfasilitasi pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan untuk perawatan diri pasien DM. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pemberian DSME/S terhadap stres pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Patrang, Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan menggunakan desain penelitian randomized control group pretest posttes design. Pengambilan sampel menggunakan pendekatan teknik probability sampling yaitu simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 30 responden yang terbagi menjadi 15 responden untuk kelompok perlakuan dan 15 responden. DSME/S dilakukan sebanyak 6 kali dalam 6 minggu dengan pertemuan 1 kali tiap minggunya. Data dianalisis dengan menggunakan Dependent dan Independent T-test.
Uji dependent t-test menunjukan adanya penurunan signifikan nilai rata- rata stres baik pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol dengan nilai p=0,000. Independent-t test menunjukan adanya perbedaan nilai rata-rata stres antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p= 0,001). Penurunan nilai stres didapatkan lebih besar pada kelompok perlakuan dibanding kelompok kontrol. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat pengaruh signifikan DSME/S terhadap penurunan stres pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Patrang Kabupaten Jember. Berdasarkan hasil penelitian ini, DSME/S diharapkan mampu diterapkan dalam pelayanan kesehatan sehingga pasien DM tipe 2 dapat melakukan perawatan secara mandiri dan terjadi penurunan stres. | en_US |