Show simple item record

dc.contributor.authorBudirahardjo, R
dc.contributor.authorAyu Ratna Dewanti, ID
dc.contributor.authorEndah Lestari, P
dc.date.accessioned2016-08-22T01:55:08Z
dc.date.available2016-08-22T01:55:08Z
dc.date.issued2016-08-22
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76696
dc.descriptionFKG Universitas jemberen_US
dc.description.abstractLatar Belakang. Tanaman kopi merupakan satu komoditas unggulan yang dikembangkan di Jember, Biji kopi Rolas adalah produk kopi yang dihasilkan PTP XII Jember. kandungan kimiakopi seperti flavonoid, xanthine dapat berfungsi sebagai antiinflamasi, antibakteri. Oleh karena itu diharapkan kopi dapat memberi solusi sebagai imunomodulator terhadap karies gigi. Saat ini imunomodulator sedang menjadi topik pembicaraan di dunia kesehatan digunakan sebagai pencegahan ataupun terapi berbagai macam penyakit. Adapun respons imun karies gigi seperti fagositosisIL-1β, IL-1α, dan TNFα. Di sisi lain karies harus dicegah dan diatasi karena merupakan penyakit gigi yang paling sering dijumpai dengan penyebab utama Streptococcus mutans. Tujuan. menganalisis modulasi respons imun biji kopi robusta terhadap karies gigi dan membuat bahan kaping pupa gigi dari biji kopi robusta. Tahun pertama menganalisis menganalisis potensi imunomodulator biji kopi robusta terhadap fagositosis seluler secara in vitro. Tahun kedua menghasilkan bahan kaping pulpa biji kopi dan menganalisis potensi imunomodulator biji kopi robusta terhadap fagositosis molekuler secara in vivo. Metode. Penelitian tahun pertama, Mula-mula dilakukan isolasi dan kultur monosit. Pengambilan darah peripoherial orang sehat sebanyak 6 cc kemudian dicampur dengan antikoagulan (heparin). ficoll-hypaque centrifugation dan disuspensikan dalam medium RPMI 1640. Sel ditempatkan pada plate mikrotiter 96-well 8 x 105 sel/well selama 45 menit 37°C dan dicuci 4 x dengan medium. Sel yang melekat adalah monosit. Selanjutnya dilakukan kultur monosit dan diberi perlakuan sesuai kelompoknya. Kelompok kontrol (K) : monosit yang tidak diberi perlakuan. KP1: monosit + S. mutans. Kelompok perlakuan : KP2 : monosit direaksikan dengan kopi 2,5% + S. mutans. KP3: Kopi 5% + S. Mutans, KP3: Kopi 10% + S. mutans. Setelah diinkubasi 24 jam, difiksasi dengan metanol. Aktivitas fagositosis dianalisis dari sel monosit yang aktif menfagosit di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 400x per 100 sel monosit. Supernatan diambil untuk dilakukan analisis TNF-α dengan teknik ELISA. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Anova dilanjutkan uji LSD. Tahun kedua menggunakan hewan coba, yang terbagi menjadi 3 kelompok (masing-masing 5 ekor). KO: kelompok yang tidak diberi perlakuan, KP1; kelompok yang dibuat lubang pada giginya + diberi kaping CaOH2. KP2: kelompok yang dibuat lubang pada giginya + diberi kaping pasta biji kopi + gliserin. Biji kopi yang digunakan adalah dengan konsentrasi yang paling efektif (hasil tahun pertama). Hari ke 21 tikus dikorbankan untuk dibuat sediaan dari gigi dan jaringan sekitar (dianalisis ekspresi TNF-α, IL-1) secara imunohistokimia. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Anova dilanjutkan uji LSD. Manfaat. Pemanfaatan kopi dapat memodulasi respons imun terhadap karies gigi dan didapatkan bahan kaping pupa gigi dari biji kopi yang murah, efektif dan mudah didapat. Keluaran yang diharapkan. Keluaran yang diharapkan dari penelitian ini antara lain : berupa bahan kaping pulpa yang berasal dari biji kopi yang yang murah, mudah didapat dan tentunya empunyai efek samping minimal oleh karena berasal dari bahan alam.en_US
dc.description.sponsorshipHibah Bersaing 2015en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseriesHibah Bersaing;2015
dc.subjectkopien_US
dc.subjectkariesen_US
dc.subjectS. mutansen_US
dc.subjectrespons imunen_US
dc.subjectImunomodulatoren_US
dc.titlePOTENSI IMUNOMODULATOR BIJI KOPI ROBUSTA TERHADAP KARIES GIGIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record