dc.description.abstract | Gigi merupakan alat yang berfungsi sebagai proses mastikasi (pengunyahan)
pada manusia. Kerusakan jaringan keras gigi dapat menyebabkan fungsi mastikasi
tidak dapat berjalan secara optimal, sehingga dapat mempengaruhi kesehatan umum
seseorang. (Rahmadhan, 2010 : 13-16 ; Sloane, 2003 : 281-298). Kerusakan jaringan
keras gigi terdiri atas karies dan non karies yang keduanya dapat merubah bentuk
anatomi dari gigi. Perawatan yang dapat dilakukan pada gigi yang mengalami
kerusakan yaitu dengan melakukan restorasi. Restorasi yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah restorasi tanpa didahului perawatan saluran akar. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi indikasi perawatan tumpatan pada
pasien yang berkunjung ke RSGM Universitas Jember.
Jenis penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif dengan pendekatan
cross sectional, dilaksanakan di ruang Oral Diagnosa Rumah Sakit Gigi dan Mulut
(RSGM) Universitas Jember bulan November 2015 sampai selesai. Data yang
diambil berupa data primer dengan jumlah responden sebanyak 100 yang didapatkan
melalui rumus slovin. Responden kemudian dipersilahkan untuk duduk di dental unit
yang telah dipersiapkan dengan posisi rileks. Setelah itu pengisian informed consent.
Pemeriksaan meliputi pemeriksaan subyektif serta obyektif. Operator mamakai
masker dan sarung tangan. Posisi duduk subjek dengan operator diusahakan dekat
dengan table alat serta lampu agar mudah memeriksanya, kemudian isolasi pada
daerah kerja. Pemeriksaan pada seluruh regio rongga mulut dimulai dari gigi 18
sampai 28, dilanjutkan gigi 38 sampai 48. Membersihkan karies menggunakan
ekscavator, selanjutnya irigasi dengan syiringe berisi aquadest steril lalu keringkan kavitas tersebut dengan cotton pellet. Menentukan kondisi gigi, selain secara klinis
juga dilakukan tes termal berupa tes dingin.
Penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden, diketahui sebanyak 89
responden (89%) diindikasikan untuk dilakukan perawatan tumpatan yang terdiri dari
responden laki-laki sebanyak 42 (47,2%), sedangkan perempuan sebanyak 47
(52,8%). Berdasarkan klasifikasi usia responden, persentase indikasi perawatan
tumpatan pada usia 15- 20 tahun sebanyak 24 responden (26,93%), usia 21 – 26 tahun
sebanyak 45 responden (50,50%), usia 27 – 32 sebanyak 6 responden (6,74%), usia
33 – 38 sebanyak 2 responden (2,25%), usia 39 – 44 sebanyak 2 responden (2,25%),
usia 45 – 50 sebanyak 4 responden (4,53%), usia 51 – 56 sebanyak 3 responden
(3,40%) serta usia 57 – 62 sebanyak 3 responden (3,40%). Data hasil penelitian yang
telah didapatkan juga memiliki data dukung seperti letak gigi yang mengalami karies.
Jumlah gigi yang mengalami karies dari seluruh gigi yang mengalami karies, pada
daerah posterior jauh lebih banyak yaitu 330 elemen atau sekitar 98,2% dari daerah
anterior yaitu 6 elemen atau 1,8%. | en_US |