Show simple item record

dc.contributor.advisorPiluharto, Bambang
dc.contributor.advisorAsnawati
dc.contributor.authorMAULIDA, Ida
dc.date.accessioned2016-08-15T08:49:36Z
dc.date.available2016-08-15T08:49:36Z
dc.date.issued2016-08-15
dc.identifier.nim091810301042
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76477
dc.description.abstractPengelolaan tanaman yang kurang baik dan penggunaan pupuk secara berlebihan dapat berdampak buruk terhadap lingkungan. Menurut Jones (1982) tanaman memanfaatkan unsur hara yang terkandung pada pupuk hanya sebesar 10- 30% dari pupuk yang diberikan, berarti 70-90% pupuk masih berada didalam tanah sehingga dapat mencemari tanah. Kekurangefisienan penggunaan pupuk ini dapat diatasi dengan berbagai cara, salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan metode Controlled Release. Controlled Release pada bidang pertanian dikenal dengan Controlled Release Fertilizer (CRF). CRF terdiri dari dua komponen utama yaitu bahan aktif dan matriks padatan yang berperan sebagai pengontrol pelepasan bahan aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh variasi Berat Molekul (BM) kitosan terhadap bentuk fisik beads. Mengkaji Daya Serap Air (DSA) beads kitosan/bentonit serta mengkaji Controlled Release bahan aktif fosfat yang terlepas dalam beads dengan berbagai pH. Penelitian ini menggunakan kitosan sebagai bahan matriks yang dimodifikasi dengan bentonit dan pupuk fosfat sebagai bahan aktif. Kitosan yang digunakan adalah kitosan dengan Berat Molekul (BM) Rendah, Medium dan Tinggi untuk mengetahui sifat fisik beads. Beads kitosan/bentonit yang dihasilkan selanjutnya dikarakterisasi menjadi dua tahap yaitu uji Daya Serap Air (DSA) dan pelepasan (release) fosfat pada beads. Berat Molekul (BM) kitosan berpengaruh pada bentuk fisik beads kitosan/bentonit yang diperoleh. Kitosan BM tinggi (310-375 kDa) menghasilkan beads bulat dan utuh (menyerupai butiran granula) daripada BM medium dan BM rendah. Diameter beads kitosan/bentonit pada BM tinggi adalah 1,15 ± 0,01 mm. BM kitosan juga dapat mempengaruhi nilai % DSA beads. BM kitosan semakin tinggi maka nilai % DSA beads akan meningkat. Selain itu nilai % DSA beads juga dipengaruhi oleh pH larutan. pH larutan semakin kecil maka tingkat swelling beads yang direndam akan semakin tinggi, urutan tingkat swelling beads dengan berbagai pH larutan adalah pH3 > pH6,4 > pH10. Pelepasan fosfat dalam media air dipengaruhi pH larutan, pada pH larutan yang lebih kecil akan memiliki pelepasan fosfat yang lebih tinggi seperti pada urutan berikut: pH 3 > pH 6.4 > pH 10en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBIOPOLIMERen_US
dc.subjectKITOSANen_US
dc.subjectCONTROLLED RELEASEen_US
dc.titlePENGGUNAAN BIOPOLIMER BERBASIS KITOSAN SEBAGAI CONTROLLED RELEASE FOSFATen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record