dc.description.abstract | Kesehatan reproduksi remaja merupakan keadaan sehat yang berhubungan
dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi yang bertujuan mempersiapkan remaja
menjalani kehidupan reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab meliputi
persiapan fisik, psikologis, dan sosial sebagai persiapan menikah dan menjadi orang
tua. Remaja mengalami masa pubertas yaitu perubahan secara psikologis dan
fisiologis. Remaja mengalami masa pubertas secara fisiologis adanya tanda seks
primer yaitu mengalami menarche.
Usia menarche kecenderungan mengalami penurunan atau menarche lebih
awal. Menarche dini terjadi pada usia kurang dari 11,9 tahun. Tahap usia 6 sampai 12
tahun termasuk pada fase laten yaitu siswi mengalami penurunan psikoseksualitas
artinya siswi mengalami penurunan kesenangan seksualitas dan berfokus pada
keterampilan dan belajar, namun apabila siswi mengalami menarche dini akan
menjadi stresor bagi kehidupan siswi. Percepatan usia menarche tidak seimbang
dengan percepatan perkembangan psikologis yaitu mental dan emosional sehingga
siswi mengalami cemas ketika menarche. Gambaran kecemasan menarche dini yaitu
mengalami ketakutan hamil karena keluar darah, malu mengakui kepada orang lain,
khawatir, gelisah, sedih karena tidak dapat bermain dengan teman laki-laki, marah
dan kaget karena tidak siap. Dampak kecemasan menarche dini secara terus menerus
siswi akan mengalami penurunan prestasi belajar, depresi dan isolasi sosial. Salah
satu faktor risiko psikologis menarche yaitu kesiapan menghadapi menarche Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kesiapan
menghadapi menarche dengan tingkat kecemasan pada siswi SDN di Desa Ajung
Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Penyusunan proposal hingga publikasi
dilakuan mulai Januari 2016 sampai Juli 2016. Desain penelitian adalah studi
korelasional dengan mendekatan retrospektif. Jumlah sampel penelitian yaitu 65
siswi. Teknik pengambilan sampel menggunakan non random sampling dengan
pendekatan total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar
kuesioner.
Analisis data penelitian ini menggunakan uji spearmen rank. Hasil uji
spearmen rank menunjukkan nilai p value= 0,002 (<α = 0,05) sehingga menunjukkan
adanya hubungan antara kesiapan menghadapi menarche dengan tingkat kecemasan
pada Siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Desa Ajung Kecamatan Kalisat
Kabupaten Jember. Nilai koefisien korelasi didapatkan 0,380 yang menunjukkan
keeratan korelasi antara dua variabel dalam kategori rendah. Nilai koefisien
determinasi sebesar 0,1444 berarti sebesar 14% variabel kesiapan menghadapi
menarche menyumbang terhadap variabel tingkat kecemasan dan sisanya sebesar
86% tingkat kecemasan dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil karakteristik responden
didapatkan rata-rata usia siswi saat menarche adalah 7,35 tahun, kepemilikan kakak
perempuan yaitu siswi tidak memiliki kakak perempuan sebanyak 38 siswi (58,5%),
tempat saat menarche terjadi yaitu di rumah orang sebanyak 33 siswi (50,8%). Siswi
membutuhkan penyesuaian pada keadaan yang baru atau membutuhkan adaptasi
terhadap kondisi yang dialami. Mekanisme koping siswi adaptif terhadap stresor
maka siswi akan menganggap menarche yang dialami menjadi peristiwa yang
menyenangkan, namun jika mekanisme koping siswi maladaptif maka siswi akan
menganggap stresor yang dialami akan menjadi peritiwa yang traumatis.
Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang signifikan antara kesiapan
siswi menghadapi menarche dengan tingkat kecemasan siswi di SDN Desa Ajung
Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Peran perawat yaitu sebagai provider sekaligus sebagai edocator dalam upaya promotif dan priventif kecemasan
menghadapi menghadapi menarche pada siswi SD terkait kesehatan reproduksi.
Metode pendidikan kesehatan dan konseling yang berhubungan dengan kesehatan
reproduksi pada siswi SD. | en_US |