Show simple item record

dc.contributor.advisorLestari, Sri
dc.contributor.advisorErna, Didin
dc.contributor.authorSAFIRA F., Hayyun
dc.date.accessioned2016-08-15T02:11:31Z
dc.date.available2016-08-15T02:11:31Z
dc.date.issued2016-08-15
dc.identifier.nim121610101014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76442
dc.description.abstractPreparasi saluran akar merupakan salah satu tindakan yang penting dalam perawatan saluran akar. Preparasi secara biomekanis 80% dapat menghilangkan bakteri atau mikroorganisme saluran akar, sisanya diperoleh dengan melakukan sterilisasi saluran akar menggunakan obat sterilisasi. Pembersihan saluran akar secara mekanis saja tidak cukup untuk menjadikan saluran akar terbebas dari bakteri. Diperlukan bahan irigasi untuk meminimalisasi adanya bakteri dan membersihkan saluran akar dari sisa-sisa jaringan organik. Salah satu bahan irigasi saluran akar yang paling sering digunakan adalah NaOCl 2,5% dan H2O2 3% namun masing-masing memiliki kelemahan yaitu bersifat toksik dan dekstruktif jika berkontak dengan jaringan lunak, menyebabkan perubahan karakteristik dentin, berbau dan rasa tidak enak. Dewasa ini telah banyak dikembangkan penggunaan bahan alami sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar, salah satunya adalah kulit manggis. Beberapa keuntungan penggunaan bahan alami ini sebagai alternatif di bidang kedokteran gigi adalah efek samping yang lebih sedikit, lebih murah, dan toleransi terhadap jaringan lebih baik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post-test only control group design. Terdapat 4 kelompok penelitian yaitu ekstrak kulit manggis konsentrasi 100%, ekstrak kulit manggis 80%, NaOCl 2,5% dan H2O2 3% dengan jumlah sampel masing-masing kelompok sebanyak 8 well yang ditanam pada microplate 96 well. Keempat kelompok penelitian kemudian di uji sitotoksisitasnya dengan menggunakan metode MTT assay dan hasilnya dibaca dengan Elisa reader dengan panjang gelombang 620 nm. Selanjutnya data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara statistik. Data diuji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-smirnov, uji homogentitas dengan menggunakan uji Levene test, selanjutnya diuji beda dengan menggunakan Kruskal Wallis untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada seluruh kelompok penelitian dan uji Mann Whitney untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang bermakna antar kelompok penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis konsentrasi 100% memiliki rata-rata persentase kehidupan sel paling tinggi yaitu 92,21%, diikuti oleh ekstrak kulit manggis konsentrasi 80% yang memiliki rata-rata persentase kehidupan sel sebesar 85,25%. Sedangkan NaOCl 2,5% memiliki rata-rata persentase kehidupan sel sebesar 23,47%, dan H2O2 3% memiliki rata-rata persentase kehidupan sel paling rendah sebesar 21,7%. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa ekstrak kulit manggis konsentrasi 100% dengan persentase kehidupan sel 92,21% diklasifikasikan sebagai bahan non toksik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSITOTOKSISITASen_US
dc.subjectEKSTRAK KULIT BUAH MANGGISen_US
dc.subjectKULTUR SEL LINES FIBROBLAS BHK-21en_US
dc.titleSITOTOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L.) SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN IRIGASI SALURAN AKAR TERHADAP KULTUR SEL LINES FIBROBLAS BHK-21en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record